Etiologi Motion Sickness
Etiologi motion sickness biasanya dipicu oleh gerakan lateral dan vertikal frekuensi rendah seperti saat berkendara, atau oleh gerakan simulator virtual (video game, simulator virtual). Sensory conflict theory dan neural mismatch adalah teori yang paling banyak diterima untuk menjelaskan motion sickness.[1,7]
Gerakan Kendaraan
Motion sickness terjadi ketika mengendarai berbagai macam kendaraan dan bahkan terjadi juga pada binatang. Faktor utama yang menentukan seberapa provokatif gerakan yang diberikan adalah frekuensi mekanis dan besarnya gerak. Analisis gerakan yang memicu motion sickness, bersama dengan eksperimen yang melibatkan simulasi gerak, mengungkapkan bahwa penyakit terjadi paling mudah dengan gerakan mekanis sekitar 0,2 Hz (siklus per detik).[8,9]
Gerakan mobil yang mulus secara mekanis, kereta berkecepatan tinggi, atau perahu berukuran sedang, yang semuanya merupakan frekuensi gerak sekitar 0,2 Hz, dapat memicu motion sickness. Frekuensi motion sickness juga ditentukan oleh intensitas gerak, sehingga bahkan dengan frekuensi jauh lebih rendah atau lebih tinggi dari 0,2 Hz, penyakit akan terjadi jika gerak cukup kuat.[9]
Gerakan Lingkungan
Simulasi pengalaman gerak visual dapat menyebabkan pusing, mual, dan muntah. Pengalaman visual yang nauseogenik meliputi virtual reality, bioskop, animasi komputer, dan bahkan televisi. Selain menimbulkan sensasi gerak diri dan mual, tampilan terkomputerisasi modern juga menginduksi disorientasi dengan konsekuensi hilangnya kinerja, suatu kondisi yang disebut cybersickness.[10]
Konteks Perilaku
Motion sickness dan intensitas gejala dapat diperburuk oleh aktivitas seperti membaca. Ada beberapa faktor yang terlibat. Pada tingkat mekanis, gerakan tubuh dan khususnya kepala dalam kendaraan dapat meningkatkan intensitas rangsangan gerakan provokatif. Faktor yang sangat penting adalah pergerakan kepala dalam rangka kendaraan, yang bergerak sendiri, seperti mobil berbelok di tikungan. Ini dapat memicu stimulasi yang tidak biasa dan intens dari kanal tiga dimensi, kanalis semisirkularis, dan organ otolit labirin, yang memberikan pusing yang intens dan kesalahan persepsi gerak diri.[8]
Faktor Risiko
Faktor resiko kuat motion sickness adalah :
- Usia praremaja
- Jenis kelamin perempuan
- Riwayat mengalami motion sickness
- Riwayat migraine
- Vestibulopati
- Vertigo
- Gangguan cemas[8]
Faktor risiko lemah motion sickness adalah :
- Keturunan Cina
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Gangguan penglihatan
- Gangguan hormonal
- Gangguan neurologi[8,10]