Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Motion Sickness general_alomedika 2024-02-21T15:19:45+07:00 2024-02-21T15:19:45+07:00
Motion Sickness
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Diagnosis
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Penatalaksanaan Motion Sickness

Oleh :
dr.Eric Hartono SpN
Share To Social Media:

Penatalaksanaan utama motion sickness bukan secara farmakoterapi, melainkan melalui perubahan perilaku. Terapi farmakologi akan efektif jika digunakan sebagai profilaksis atau pada saat awal muncul gejala. Rujukan diperlukan bila gejala menetap hingga lebih dari 72 jam.

Terapi Perilaku

Terapi perilaku adalah terapi yang paling efektif dalam menangani motion sickness. Manuver jangka pendek terapi perilaku meliputi:

  • Perubahan postur tubuh : mengurangi gerakan kepala, termasuk menahan gerakan kepala, bahu, pinggul, dan lutut
  • Hindari membaca di kendaraan yang sedang bergerak
  • Duduk di kursi menghadap ke depan, duduk di kursi depan, atau aktif menyetir kendaraan
  • Berfokus pada jalan
  • Menghindari merokok
  • Mendengarkan musik yang menyenangkan
  • Menghindari bepergian dalam kondisi yang kurang fit[13,14]

Habituasi adalah tindakan jangka panjang yang paling efektif dan tidak memiliki efek samping buruk farmakoterapi, seperti kantuk dan penglihatan kabur. Sayangnya, pendekatan ini memakan waktu, dan dapat berlangsung hingga berminggu-minggu. Sebagaimana dibuktikan oleh program desensitisasi motion sickness yang dijalankan oleh petugas militer yang dibuat untuk pilot di mana obat-obatan anti motion sickness dikontraindikasikan. Program-program ini dirancang untuk kesuksesan jangka panjang dengan tingkat kesuksesan mencapai 85%.[3,12,13]

Terapi Farmakologi

Obat untuk pengobatan motion sickness hanya efektif sebagian saja dan mungkin memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Obat-obat ini paling efektif ketika digunakan sebagai profilaksis atau pada awal timbulnya gejala.[3]

Antikolinergik

Scopolamine adalah agen pilihan saat ini. Obat ini bertindak sebagai antimuskarinik nonselektif yang menghambat input ke inti vestibular. Obat ini memiliki sedasi yang lebih sedikit daripada antihistamin. Efek samping yang umum termasuk mata dan mulut kering, fotosensitivitas, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, dan sedasi. Obat ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 12 tahun dan digunakan dengan hati-hati pada orang tua.[15]

Scopolamine intranasal telah menjadi perhatian khusus dalam studi baru-baru ini. Formulasi gel scopolamine dilaporkan memiliki daya serap dan awitan yang lebih cepat dibandingkan dengan transdermal atau oral, dengan profil efek samping yang menguntungkan.[16]

Antihistamin

Antagonis reseptor H1 mengurangi stimulasi saraf aferen dari kanal semisirkularis yang dipicu oleh sistem histaminergik di hipotalamus. Sayangnya, antagonis H1 sangat sedative dan terutama berisiko untuk anak-anak. Penelitian telah menemukan bahwa antihistamin generasi kedua yang tidak terlalu sedatif tidak efektif dalam mengobati motion sickness.

Pilihan obat antihistamin yang dapat digunakan adalah diphenhydramine, cyclizine, promethazine, dan cinnarizine.[15]

Simpatomimetik

Dextroamphetamine telah terbukti bertindak secara sinergis dengn antikolinergik dan antihistamin dengan merangsang jalur dopaminergik dan noradrenergik. Penelitian telah menunjukkan dextroamphetamine dan scopolamine sebagai kombinasi anti motion sickness yang paling efektif karena bertindak melalui jalur yang. Namun, risiko ketergantungan obat harus menjadi pertimbangan.[7,15]

Pilihan Pada Kehamilan

Wanita hamil mungkin mengalami peningkatan kerentanan terhadap motion sickness. Obat-obatan yang dapat digunakan adalah meclizine dan dimenhydrinate. FDA mengklasifikasikan obat-obat ini sebagai kategori B dalam kehamilan. Scopolamine dan promethazine adalah Kelas C dalam kehamilan.[15,18]

 

Referensi

3. Golding JF. Motion sickness. Handbook of Clinical Neurology, 01 Jan 2016, 137:371-390. DOI: 10.1016/b978-0-444-63437-5.00027-3
12. Lee SH, Jeong SH, Kim JS, Kim HJ, Choi KD, Choi JH, et al. Effect of Prophylactic Medication on Associated Dizziness and Motion Sickness in Migraine. Otol Neurotol. 2018; 39(1):e45-e51. doi: 10.1097/MAO.0000000000001628
13. Keshavarz B, Hecht H. Pleasant music as a countermeasure against visually induced motion sickness. Appl Ergon. 2014; 45(3):521-7. doi: 10.1016/j.apergo.2013.07.009
14. Brainard A, Gresham C. Prevention and treatment of motion sickness. Am Fam Physician. 2014; https://www.aafp.org/afp/2014/0701/p41.html
15. Schmäl F. Neuronal mechanisms and the treatment of motion sickness. Pharmacology. 2013. 91(3-4):229-41. doi: 10.1159/000350185
16. Weerts AP, Pattyn N, et al. Restricted sedation and absence of cognitive impairments after administration of intranasal scopolamine. J Psychopharmacol. 2015; 29(12):1231-5. doi: 10.1177/0269881115598414
17. Huang M, Gao JY,et al. An HPLC-ESI-MS method for simultaneous determination of fourteen metabolites of promethazine and caffeine and its application to pharmacokinetic study of the combination therapy against motion sickness. J Pharm Biomed Anal. 2012; 62:119-28. doi: 10.1016/j.jpba.2011.12.033
18. Yu Y, Chung HC, et al. Standing body sway in women with and without morning sickness in pregnancy. Gait Posture. 2013; 37(1):103-7. doi: 10.1016/j.gaitpost.2012.06.021

Epidemiologi Motion Sickness
Diagnosis Motion Sickness

Artikel Terkait

  • Virtual Reality dan Video Gaming: Etiologi Baru Motion Sickness
    Virtual Reality dan Video Gaming: Etiologi Baru Motion Sickness
  • Risiko vs Manfaat Antihistamin Untuk Mabuk Perjalanan
    Risiko vs Manfaat Antihistamin Untuk Mabuk Perjalanan
  • Risiko Konsumsi Antihistamin untuk Anak dengan Motion Sickness
    Risiko Konsumsi Antihistamin untuk Anak dengan Motion Sickness
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 14 April 2023, 07:40
Risiko Konsumsi Antihistamin untuk Anak dengan Motion Sickness - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Kehebohan mudik lebaran sudah akan tiba, nih. Hati-hati, ya, dengan pemberian antihistamin pada anak dalam penanganan mabuk di jalan atau motion...
dr. Khalisah Atma Aulia
Dibalas 02 April 2023, 09:39
Batasan jumlah peresepan obat dimenhydrinate
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
3 Balasan
Alo dokter, izin diskusi.Dramamine saat ini kan tidak bisa dijual bebas lg di apotek, harus dengan resep dokter krn takut disalahgunakan.Saya ada mendapatkan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 Desember 2021, 00:42
Obat aman untuk mabuk jalan pada anak - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO dr. Theresia SpA Untuk mencegah mabok jalan (motion sickness), apa obat yang aman untuk balita yang akan melakukan perjalanan jauh dengan mobil?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.