Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Motion Sickness general_alomedika 2022-11-18T10:42:18+07:00 2022-11-18T10:42:18+07:00
Motion Sickness
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Diagnosis
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Prognosis Motion Sickness

Oleh :
dr.Eric Hartono SpN
Share To Social Media:

Prognosis untuk motion sickness umumnya baik, karena mortalitas sangat jarang terjadi. Komplikasi dapat terjadi bila gejala sangat berat, misalnya dehidrasi dan gangguan elektrolit akibat muntah.

Komplikasi

Sebagian besar orang dengan motion sickness memiliki gejala ringan hingga sedang yang dapat sembuh sendiri. Setelah gerakan pemicu berhenti, gejalanya sering hilang sepenuhnya dalam 24-72 jam. Motion sickness jarang menyebabkan komplikasi yang berbahaya.

Namun, sebagian kecil pasien yang kondisinya berkembang menjadi mual dan muntah yang ekstrem dapat mengalami dehidrasi atau gangguan elektrolit yang disebabkan oleh muntah, berkeringat, dan asupan cairan yang tidak adekuat. Bayi dan anak kecil lebih rentan mengalami dehidrasi daripada anak yang lebih besar, remaja, dan orang dewasa. Robekan esofagus juga dapat terjadi bila muntah berkepanjangan.[7]

Motion sickness juga dapat memicu terjadinya migraine. Dapat terjadi secara bersamaan atau terpisah gejalanya. Mekanisme terjadinya belum dapat dijelaskan, namun diduga berhubungan dengan stress.[20,21]

Prognosis

Semua individu normal memiliki beberapa tingkat kerentanan terhadap motion sickness. Namun, beberapa orang lebih rentan terhadap motion sickness dibandingkan yang lainnya. Paparan berulang terhadap lingkungan gerak dapat membuat seseorang terbiasa sehingga gejala lebih jarang muncul.[8]

Individu dengan riwayat motion sickness akan memiliki kemungkinan kambuh lebih tinggi bila terpapar stimulus provokatif kecuali mampu mencapai adaptasi.[7]

Gejala motion sickness umumnya sembuh sendiri dan hilang pada hampir semua pasien dalam waktu 72 jam setelah penghentian rangsangan gerak.[4]

Referensi

4. Brainard A. Motion Sickness. Medscape, 2019. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/2060606-overview#a7
7. Koch A, Klapa S, Cascorbi I, Westhofen M, Dafotakis M, Kuhtz-Buschbeck JP. The neurophysiology and treatment of motion sickness. Dtsch Arztebl Int. 2018; 115(41): 687–996
8. Motion sickness. BMJ Practice. 2019; Available from: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/1034/
20. Golding JF, Patel M. Meniere’s, migraine, and motion sickness. Acta Otolaryngol. 2017; 137(5):495-502. doi: 10.1080/00016489.2016.1255775
21. Murdin L, Chamberlain F, Cheema S, Arshad Q, Gresty MA, Golding JF, et al. Motion sickness in migraine and vestibular disorders. Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry. 2015. 86(5), 585–587. doi:10.1136/jnnp-2014-308331

Diagnosis Motion Sickness
Edukasi dan Promosi Kesehatan Mo...

Artikel Terkait

  • Virtual Reality dan Video Gaming: Etiologi Baru Motion Sickness
    Virtual Reality dan Video Gaming: Etiologi Baru Motion Sickness
  • Risiko vs Manfaat Antihistamin Untuk Mabuk Perjalanan
    Risiko vs Manfaat Antihistamin Untuk Mabuk Perjalanan
  • Risiko Konsumsi Antihistamin untuk Anak dengan Motion Sickness
    Risiko Konsumsi Antihistamin untuk Anak dengan Motion Sickness
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 14 April 2023, 07:40
Risiko Konsumsi Antihistamin untuk Anak dengan Motion Sickness - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Kehebohan mudik lebaran sudah akan tiba, nih. Hati-hati, ya, dengan pemberian antihistamin pada anak dalam penanganan mabuk di jalan atau motion...
dr. Khalisah Atma Aulia
Dibalas 02 April 2023, 09:39
Batasan jumlah peresepan obat dimenhydrinate
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
3 Balasan
Alo dokter, izin diskusi.Dramamine saat ini kan tidak bisa dijual bebas lg di apotek, harus dengan resep dokter krn takut disalahgunakan.Saya ada mendapatkan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 Desember 2021, 00:42
Obat aman untuk mabuk jalan pada anak - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO dr. Theresia SpA Untuk mencegah mabok jalan (motion sickness), apa obat yang aman untuk balita yang akan melakukan perjalanan jauh dengan mobil?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.