Edukasi dan Promosi Kesehatan Neural Tube Defect
Edukasi dan promosi kesehatan neural tube defect adalah pentingnya untuk melakukan pencegahan penyakit dengan asupan asam folat yang cukup pada masa kehamilan. Selain itu, pada ibu yang merencanakan kehamilan dengan riwayat neural tube defect dalam keluarga, antenatal care merupakan pemeriksaan yang penting dilakukan.
Edukasi Pasien
Neural tube defect merupakan salah satu kelainan kongenital yang dapat dicegah. Wanita yang sedang merencanakan kehamilan perlu diberikan edukasi mengenai pentingnya asupan asam folat. Pasien juga perlu diedukasi untuk meningkatkan asupan asam folat melalui suplemen dan makanan yang mengandung asam folat.[24]
Selain itu, pasien juga perlu diedukasi untuk menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko NTD, seperti menjaga berat badan, menjaga kadar gula darah, dan meningkatkan asupan vitamin B12.[5]
Orang tua pasien dengan NTD perlu mengetahui tingkat keparahan penyakit, ekstensi lokasi malformasi, adanya kelainan lain, dan angka kesintasan hidup. Selain itu, perlu juga diedukasikan bahwa ada kemungkinan terjadi rekurensi pada kehamilan berikutnya sehingga perlu menghindari faktor risiko dan pemantauan lebih ketat selama kehamilan.[40]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan neural tube defect yang telah teruji dan merupakan rekomendasi dari WHO adalah dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Konsumsi suplemen asam folat sebelum konsepsi dapat menurunkan risiko spina bifida dan anensefali sebanyak 70%.[5]
WHO merekomendasikan semua wanita untuk mengonsumsi asam folat 400 mcg per hari sejak merencanakan kehamilan sampai usia gestasi 12 minggu. Pasien yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan NTD dianjurkan mengonsumsi folat dengan dosis 5 mg per hari dan meningkatkan asupan makanan yang tinggi folat. Dosis ini juga dianjurkan untuk pasien yang mengonsumsi obat antagonis folat seperti fenitoin, fenobarbital, dan primidon.[41,42]
Ibu hamil juga dapat memperoleh tambahan asam folat dari makanan sehari-hari atau makanan terfortifikasi. Namun, makanan ini hanya sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti suplemen asam folat. Sumber makanan yang kaya akan folat adalah biji-bijian, sayuran yang berwarna hijau, hati, jeruk, dan roti gandum.[43]
Pasien yang memiliki risiko insufisiensi folat, seperti ras Asia, usia muda, dan berat badan berlebih perlu mendapatkan dosis asam folat yang lebih tinggi dibandingkan populasi normal.[44]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja