Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Paraplegia general_alomedika 2022-05-12T10:09:16+07:00 2022-05-12T10:09:16+07:00
Paraplegia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Paraplegia

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Paraplegia adalah paralisis atau kondisi lumpuh pada kedua ekstremitas bawah. Paraplegia berbeda dengan paraparesis yang merupakan kelemahan kedua ekstremitas bawah. Paraplegia terjadi akibat kerusakan pada medula spinalis di bawah level C8, misalnya akibat cedera korda spinalis ataupun proses infeksi.[1,2]

Secara garis besar, apapun penyebabnya patofisiologi paraplegia melibatkan lesi pada medula spinalis. Lesi dapat terjadi karena proses traumatik maupun non-traumatik. Proses traumatik yang dapat menyebabkan paraplegia adalah spinal cord injury. Sementara itu, proses non-traumatik yang dapat menyebabkan paraplegia adalah kelainan genetik paraplegia spastik familial (hereditary spastic paraplegia/HSP), tumor medula spinalis, infark medula spinalis, sarkoidosis, dan infeksi seperti spondilitis tuberkulosis.[1-3]

Paraplegia-min

Paraplegia sendiri bukanlah suatu diagnosis akhir. Paraplegia merupakan manifestasi dari suatu kondisi medis spesifik. Oleh karenanya, proses diagnosis ditekankan pada mencari penyebab yang mendasari. Tata laksana pasien dengan paraplegia juga akan tergantung dengan penyebabnya. Selain itu, pasien diberikan dukungan fisik dan mental untuk mempermudah menjalani aktivitas harian dan meminimalisir disabilitas. Pasien juga umumnya memerlukan rehabilitasi medis.[1-5]

Aspek tata laksana pasien paraplegia yang tidak kalah penting adalah pencegahan komplikasi berupa ulkus dekubitus atau pressure injury. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya ulkus dekubitus adalah penggunaan matras atau alas tidur khusus, melakukann reposisi berkala agar tidak terjadi tekanan berkepanjangan pada satu area saja, serta menjaga kelembapan kulit dengan hidrasi adekuat dan pemberian moisturizer.[6]

Referensi

1. Soeroso NN, Pradana A, Lubis N, Soeroso L. Successful treatment of total paraplegic patient due to tuberculous spondylitis. Respirol Case Rep. 2018;6(6):e00333. Published 2018 Aug 1. doi:10.1002/rcr2.333
2. Shah M, Peterson C, Yilmaz E, Halalmeh DR, Moisi M. Current advancements in the management of spinal cord injury: A comprehensive review of literature. Surg Neurol Int. 2020 Jan 3;11:2. doi: 10.25259/SNI_568_2019. PMID: 31966921; PMCID: PMC6969375.
3. Shribman S, Reid E, Crosby AH, Houlden H, Warner TT. Hereditary spastic paraplegia: from diagnosis to emerging therapeutic approaches. Lancet Neurol. 2019 Dec;18(12):1136-1146. doi: 10.1016/S1474-4422(19)30235-2.
4. Fehlings MG, Tetreault LA, Wilson JR, et al. A Clinical Practice Guideline for the Management of Acute Spinal Cord Injury: Introduction, Rationale, and Scope. Global Spine J. 2017;7(3 Suppl):84S-94S. doi:10.1177/2192568217703387
5. Wang F, Hong Y. Rehabilitation for patients with paraplegia and lower extremity amputation. J Phys Ther Sci. 2015;27(10):3049-3051. doi:10.1589/jpts.27.3049
6. Rosin NR, Tabibi RS, Trimbath JD, Henzel MK. A Primary Care Provider's Guide to Prevention and Management of Pressure Injury and Skin Breakdown in People With Spinal Cord Injury. Top Spinal Cord Inj Rehabil. 2020 Summer;26(3):177-185. doi: 10.46292/sci2603-177.

Patofisiologi Paraplegia
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 22 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.