Edukasi dan Promosi Kesehatan Paraplegia
Edukasi dan promosi kesehatan paraplegia penting untuk memastikan pasien dapat mandiri sesuai kemampuannya. Kualitas hidup pasien tetap harus terjaga, yaitu dengan mengupayakan rehabilitasi medis dan pencegahan komplikasi
Edukasi Pasien
Edukasi pasien yang terpenting dilakukan adalah motivasi agar pasien mau berpartisipasi aktif dalam pengobatannya. Meskipun pengobatan pada kasus paraplegia dapat membuat pasien frustasi, dukungan moral dan edukasi adekuat dapat meningkatkan luaran pasien.
Sampaikan pada pasien bahwa tujuan dari terapi adalah membuat pasien tetap mandiri sebisa mungkin sesuai kemampuannya. Jika pasien tidak bisa berjalan sama sekali, maka pasien dapat menggunakan kursi roda terlebih dulu sambil dimotivasi untuk menjalani rehabilitasi agar meningkatkan kemampuannya dan mencegah komplikasi seperti atrofi otot dan kontraktur.
Pasien juga dapat diedukasi untuk menggunakan alat bantu, misalnya korset, kruk, ataupun orthosis untuk mempermudah ambulasi. Sampaikan bahwa tetap aktif menggerakkan dan melatih ekstremitas sangat penting dalam pengelolaan paraplegia.
Sampaikan mengenai risiko ulkus dekubitus. Lakukan edukasi terkait cara pencegahan yang dapat dilakukan, misalnya menggunakan alas khusus, menjaga kebersihan kulit, serta melakukan reposisi setiap 2-3 jam.
Beberapa pasien dengan paraplegia mengkhawatirkan mengenai aktivitas seksual dan takut melakukan hubungan seksual. Pasien mungkin saja mengalami hendaya, namun terdapat berbagai cara untuk mengatasi hendaya tersebut. Jika tidak ada gangguan medis lain yang mempengaruhi kesuburan, pasien tetap dapat memiliki keturunan.[19-21]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Paraplegia yang disebabkan trauma dapat dicegah dengan memastikan safety precaution. Contohnya adalah memastikan penggunaan pengaman saat berkendara, tidak berkendara atau mengoperasikan mesin saat sedang mengantuk atau mabuk, serta menggunakan alat pelindung diri selama bekerja. Selain itu, perlu juga untuk menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit seperti diabetes, hipertensi, dislipidemia dan kanker yang dapat meningkatkan risiko penyakit medula spinalis.[12,15,16]