Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Sindrom Guillain-Barré yogi 2024-05-15T14:32:17+07:00 2024-05-15T14:32:17+07:00
Sindrom Guillain-Barré
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Sindrom Guillain-Barré

Oleh :
Yudhistira Kurnia
Share To Social Media:

Epidemiologi Guillain-Barre syndrome (GBS) atau sindrom Guillain-Barre dilaporkan terjadi di seluruh belahan dunia, dengan angka kejadian tahunan berkisar 1‒2 kasus per 100.000 orang.[2-4,13]

Global

Prevalensi GBS secara global masih menggunakan data tahun 2000-an. US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa GBS termasuk penyakit yang jarang, di mana setiap tahun terdapat 3.000‒6.000 pasien GBS di Amerika Serikat. Laporan ini membuat GBS sebagai penyebab utama paralisis flaksid akut di negara itu.[4,13]

Berdasarkan kelompok usia, GBS terjadi 1,5 kasus per 100.000 populasi usia kurang dari 15 tahun. Sedangkan pada usia 70‒79 tahun meningkat menjadi 8,6 kasus per 100.000 populasi.[3,4]

Indonesia

Tidak ada data prevalensi GBS di Indonesia. Suatu penelitian di rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menuliskan bahwa kasus baru GBS yang dirawat di RSCM berjumlah 7,6 kasus/tahun, di mana data diambil dari tahun 2010‒2014. Kasus baru terjadi sepanjang tahun, dan tidak mengenal musim.[14]

Kejadian GBS pada laki-laki lebih banyak daripada wanita, dengan rasio 1,2:1. Rerata usia pasien adalah 39,71 tahun. Varian GBS yang ditemukan pada penelitian ini adalah acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy (AIDP) 31,6%, acute motor sensory axonal neuropathy (AMSAN) 18,4%, acute motor axonal neuropathy (AMAN) 15,8%, dan Miller-Fisher syndrome (MFS) 13,2%.[14]

Mortalitas

Kebanyakan pasien GBS dapat pulih sepenuhnya, tetapi beberapa kasus dapat mengalami kerusakan saraf permanen. WHO menyebutkan bahwa 3‒5% pasien GBS meninggal karena komplikasi, seperti  kelumpuhan otot pernapasan yang menyebabkan gagal napas, sepsis, emboli paru, aritmia, dan henti jantung (cardiac arrest).[2,13]

Sebuah studi epidemiologi 2008 melaporkan tingkat kematian GBS mencapai 2‒12%, walaupun pasien telah mendapatkan penanganan maksimal di unit intensif. Mortalitas menjadi rendah (<5%) jika pasien ditangani di  pusat perawatan tersier dengan tim medis yang profesional dan terbiasa dengan manajemen GBS.[3]

Referensi

2. WHO. Guillain–Barré syndrome. October 2016. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/guillain-barre-syndrome/en/
3. NHS. Guillain–Barré syndrome. February 2020. https://www.nhs.uk/conditions/guillain-barre-syndrome/
4. NORD. Guillain–Barré syndrome. 2020. https://rarediseases.org/rare-diseases/guillain-barre-syndrome/
13. CDC. Guillain-Barré Syndrome. 2016. https://www.cdc.gov/vaccinesafety/concerns/guillain-barre-syndrome.html
14. Zairinal RA. et al. Gambaran luaran pasien sindroma Guillain-Barre menggunakan Erasmus GBS outcome score (EGOS) di rumah sakit umum pusat nasional Cipto Mangunkusumo. 2011. Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. http://perpustakaan.fk.ui.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=19770&keywords

Etiologi Sindrom Guillain-Barré
Diagnosis Sindrom Guillain-Barré

Artikel Terkait

  • Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19
    Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19
  • Sindrom Guillain-Barre Pasca Vaksinasi
    Sindrom Guillain-Barre Pasca Vaksinasi
Diskusi Terkait
dr.Prionoto
Dibalas 31 Mei 2022, 06:43
Pasien laki-laki dewasa dengan Syndrome guillan barre, bagaimana penanganannya
Oleh: dr.Prionoto
5 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien dewasa laki2 dgn diagnosis Syndrome Guillan Barre,bagaimana Cara pengobatan nya? Terima kasih yg mau berbagi pengalaman..
dr. Nurul Falah
Dibalas 17 Desember 2020, 13:46
Bagaimana memilih terapi yang tepat untuk pasien anak dengan sindrom Guillain-Barre
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Anyeliria,Sp.S. Izin bertanya dokter.Untuk pasien anak yang mengalami sindrom Guillain-Barre berat, apakah terapi spt plasmaferesis jauh lebih...
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
Dibalas 04 September 2019, 13:28
Anak usia 3 tahun tiba-tiba tidak bisa berjalan
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
12 Balasan
Alodokter! Selamat malam dok, ijin share pertanyaan dari user dok, user mengeluhkan anaknya usia 3 tahun, laki-laki tiba-tiba tidak bisa berjalan. Dikatakan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.