Prognosis Sindrom Guillain-Barré
Prognosis Guillain-Barre syndrome (GBS) atau sindrom Guillain-Barre sulit diprediksi karena dipengaruhi banyak faktor, yaitu faktor klinis, elektrofisiologis, dan biologis. Sebagian besar pasien GBS dapat sembuh sempurna, dan sebagian lainnya masih merasakan kelemahan otot setelah sembuh. Sekitar 3‒5% pasien GBS meninggal akibat komplikasi, seperti gagal napas, sepsis, emboli paru, aritmia, dan henti jantung.[1,2,10-13]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada pasien GBS adalah:
- Gagal napas
- Arefleksia kandung kemih
- Adynamic ileus
Hiperkalsemia akibat imobilisasi
- Dekubitus
Deep vein thrombosis (DVT)[1,10-13]
Prognosis
Sekitar 85% pasien dapat sembuh sempurna dalam waktu 6‒12 bulan. Namun, pada beberapa individu dapat ditemukan kelemahan otot, areflexia, dan paresthesia yang persisten. Gangguan neurologis permanen ini terjadi pada 7‒15% pasien GBS. Sedangkan mortalitas akibat GBS, menurut WHO, mencapai 3‒5%. Secara umum, prognosis GBS jelek sering dilaporkan pada penderita berusia >60 tahun.[1,2]
Kematian biasanya disebabkan oleh gagal napas dan sepsis. Selain itu, dapat disebabkan oleh pneumonia, adult respiratory distress syndrome (ARDS), aritmia, dan emboli paru.[1,10-13]