Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Sindrom Guillain-Barré yogi 2024-05-15T14:32:26+07:00 2024-05-15T14:32:26+07:00
Sindrom Guillain-Barré
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Sindrom Guillain-Barré

Oleh :
Yudhistira Kurnia
Share To Social Media:

Etiologi Guillain-Barre syndrome (GBS) atau sindrom Guillain-Barre adalah sistem imun dan sebelumnya didahului infeksi bakteri atau virus. GBS merupakan kondisi poliradikuloneuropati yang jarang terjadi, tetapi dapat berakibat fatal.[1,4]

Etiologi

Penyakit infeksi akut ditemukan pada 2/3 penderita GBS. Pasien biasanya mengalami infeksi saluran napas atau gastroenteritis 3 minggu sebelum gejala neuropati muncul. Reaksi silang antara organisme patogen dan jaringan saraf menyebabkan munculnya suatu respon autoimun. Suatu studi menunjukkan gejala infeksi pencetus GBS yang paling sering muncul adalah demam (52%), batuk (48%), sakit tenggorokan (39%), sekret nasal (30%) dan diare (27%).[4,9,11,13]

Infeksi Pencetus

Beberapa penelitian mengungkap bahwa infeksi pencetus munculnya GBS tersering adalah Campylobacter jejuni, yang sering ditemukan pada ayam yang tidak dimasak matang. Studi serologi di Belanda menunjukkan bahwa 32% dari pasien GBS teridentifikasi mengalami infeksi C.jejuni sebelumnya, sedangkan studi di China utara menunjukkan angka infeksi C. jejuni mencapai 60% dari penderita GBS.[4,11,13]

Beberapa infeksi yang pernah dilaporkan dapat mencetuskan respon autoimun adalah:

  • Bakteri: jejuni dan Haemophilus influenzae

  • Virus: Cytomegalovirus (CMV), virus Epstein-Barr, Hepatitis E, virus Zika[4]

Prevalensi GBS setelah terinfeksi virus SARS-CoV-2 diperkirakan 15 kasus per 100.000 penderita COVID-19. Diduga COVID-19 berhubungan dengan peningkatan risiko GBS, khususnya varian GBS demielinasi atau acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy (AIDP).[4,5]

Faktor Risiko

GBS lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak. Insiden GBS meningkat seiring bertambahnya usia, di mana risiko tertinggi pada usia >50 tahun. Selain itu, GBS lebih banyak terjadi pada laki-laki.[1-3]

Perdebatan GBS pasca vaksinasi muncul ketika terjadinya peningkatan GBS setelah vaksinasi flu Babi di Amerika Serikat pada tahun 1976. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa risiko GBS adalah 1,7 kasus dari 1 juta vaksinasi. Hubungan antara GBS dan vaksinasi influenza hingga saat ini masih belum jelas. Beberapa penelitian retrospektif lainnya tidak menunjukkan adanya peningkatan angka kejadian GBS setelah vaksinasi di negara lain.[6,7]

Sementara, penelitian terkait GBS pasca vaksinasi COVID-19 juga masih berlangsung.[8]

Referensi

1. Willison HJ, Jacobs BC, van Doorn PA. Guillain-Barré syndrome. Lancet. 2016 Aug 13;388(10045):717-27. doi: 10.1016/S0140-6736(16)00339-1. Epub 2016 Mar 2. PMID: 26948435.
2. WHO. Guillain–Barré syndrome. October 2016. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/guillain-barre-syndrome/en/
3. NHS. Guillain–Barré syndrome. February 2020. https://www.nhs.uk/conditions/guillain-barre-syndrome/
4. NORD. Guillain–Barré syndrome. 2020. https://rarediseases.org/rare-diseases/guillain-barre-syndrome/
5. Palaiodimou L. Stefanou M. Katsanos AH. Prevalence, clinical characteristics and outcomes of Guillain−Barré syndrome spectrum associated with COVID-19: A systematic review and meta-analysis. European journal of neurology. 09 April 2021 https://doi.org/10.1111/ene.14860.
6. Vellozzi C, Iqbal S, Broder K. Guillain-Barre syndrome, influenza, and influenza vaccination: the epidemiologic evidence. Clin Infect Dis. 2014 Apr;58(8):1149-55. doi: 10.1093/cid/ciu005. Epub 2014 Jan 9. PMID: 24415636.
7. Park YS, Lee KJ, Kim SW, Kim KM, Suh BC. Clinical Features of Post-Vaccination Guillain-Barré Syndrome (GBS) in Korea. J Korean Med Sci. 2017;32(7):1154-1159. doi:10.3346/jkms.2017.32.7.1154
8. McKean N, Chircop CGuillain-Barré syndrome after COVID-19 vaccinationBMJ Case Reports CP 2021;14:e244125.
11. Goodfellow JA, Willison HJ. Guillain-Barré syndrome: a century of progress. Nat Rev Neurol. 2016;12:723-31.
13. CDC. Guillain-Barré Syndrome. 2016. https://www.cdc.gov/vaccinesafety/concerns/guillain-barre-syndrome.html

Patofisiologi Sindrom Guillain-B...
Epidemiologi Sindrom Guillain-Barré

Artikel Terkait

  • Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19
    Guillain−Barré Syndrome pada Pasien COVID-19
  • Sindrom Guillain-Barre Pasca Vaksinasi
    Sindrom Guillain-Barre Pasca Vaksinasi
Diskusi Terkait
dr.Prionoto
Dibalas 31 Mei 2022, 06:43
Pasien laki-laki dewasa dengan Syndrome guillan barre, bagaimana penanganannya
Oleh: dr.Prionoto
5 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien dewasa laki2 dgn diagnosis Syndrome Guillan Barre,bagaimana Cara pengobatan nya? Terima kasih yg mau berbagi pengalaman..
dr. Nurul Falah
Dibalas 17 Desember 2020, 13:46
Bagaimana memilih terapi yang tepat untuk pasien anak dengan sindrom Guillain-Barre
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Anyeliria,Sp.S. Izin bertanya dokter.Untuk pasien anak yang mengalami sindrom Guillain-Barre berat, apakah terapi spt plasmaferesis jauh lebih...
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
Dibalas 04 September 2019, 13:28
Anak usia 3 tahun tiba-tiba tidak bisa berjalan
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
12 Balasan
Alodokter! Selamat malam dok, ijin share pertanyaan dari user dok, user mengeluhkan anaknya usia 3 tahun, laki-laki tiba-tiba tidak bisa berjalan. Dikatakan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.