Edukasi dan Promosi Kesehatan Carpal Tunnel Syndrome
Edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien yang menderita carpal tunnel syndrome atau sindrom terowongan karpal bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya atau mengurangi rekurensi.
Edukasi Pasien
Edukasi utama yang dapat diberikan pada pasien CTS adalah dengan modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
- Menghindari gerakan repetitif, selingi istirahat tiap 20 menit
- Menggunakan peralatan yang ergonomis (bantalan pergelangan tangan, mouse komputer yang ergonomis)
- Menggunakan alternatif keyboard (pena digital, pengenal suara dan dictation software)
- Rajin berolahraga terutama jika berat badan dalam kategori obesitas
- Menghindari merokokdan konsumsi alkohol
- Tempat kerja yang ergonomis
- jaga tangan bekerja dalam posisi netral[3,17,18,20]
Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Pengendalian sindrom terowongan karpal terutama ditujukan untuk memantau faktor risiko dan menurunkannya. Contoh faktor risiko yang dapat meningkatkan gejala dan kemungkinan rekurensi CTS adalah:
- Gerakan repetitif seperti mengetik
- Diabetes Melitus
- Obesitas
- Merokok[1,18]
Untuk mengurangi gejala CTS dan mempercepat proses kesembuhan pascaoperasi, pasien juga dapat disarankan untuk dilakukan fisioterapi. Fisioterapi memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan sehari-hari pasien. Fisioterapi biasanya menggunakan sinar inframerah, ultrasound atau terapi latihan yang terdiri dari active exercise dan passive exercise.[22,23]
Dengan gerakan aktif maupun pasif, diharapkan fisioterapi dapat meningkatkan lingkup gerak sendi pasien, kekuatan otot dan mengembalikan aliran darah melalui proses vasodilatasi. Latihan serupa juga sering dilakukan pascaoperasi sindrom terowongan karpal mengingat pergelangan tangan pun membutuhkan waktu untuk sembuh pascaoperasi.[22,23]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahma