Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tarsal Tunnel Syndrome general_alomedika 2023-02-13T09:14:02+07:00 2023-02-13T09:14:02+07:00
Tarsal Tunnel Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Tarsal Tunnel Syndrome

Oleh :
dr.Muhammad Ridwan
Share To Social Media:

Tarsal tunnel syndrome atau sindrom terowongan tarsal merupakan neuralgia nervus tibialis posterior akibat kompresi struktur dalam terowongan tarsal. Kondisi yang dapat menyebabkan tarsal tunnel syndrome (TTS) di antaranya trauma, kelainan anatomi, penyakit sistemik, serta luka setelah operasi. Gejala yang timbul berupa nyeri, gangguan sensorik, serta kelemahan otot pergelangan hingga telapak kaki.[1-3]

Gejala TSS termasuk dalam insiden neuropati perifer. Insiden TTS masih belum diketahui dan relatif jarang ditemui, bahkan termasuk penyakit yang sering tidak terdiagnosis. TTS lebih sering ditemui pada orang dengan penyakit penyerta, salah satunya penderita diabetes mellitus, gout artritis, obesitas, serta hiperlipidemia.[1,2]

Sumber Gambar: Nicole Williams, Jake Willet, Damian Clark, David Ketteridge, Wikimedia Commons, 2014. Sumber Gambar: Nicole Williams, Jake Willet, Damian Clark, David Ketteridge, Wikimedia Commons, 2014.

Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan adanya pes planus dan talipes equinovarus, serta kelainan pada gaya berjalan. standar baku untuk menegakkan diagnosis serta menilai derajat keparahan TTS adalah pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiografi (EMG). Sementara, USG atau MRI pada terowongan tarsal dapat menilai kelainan jaringan lunak, seperti tendinitis, tenosinovitis, lipoma, varises, dan kista ganglion.[1,3,4]

Penatalaksanaan TTS tergantung etiologi penyakit dan derajat gangguan fungsi kaki, yang dapat berupa terapi konservatif, medikamentosa, hingga pembedahan. Terapi konservatif adalah imobilisasi kaki untuk mengurangi gejala.[1,5]

Terapi medikamentosa, dengan obat antinyeri atau antiinflamasi, baik peroral maupun topikal, untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Sedangkan pembedahan dapat dilakukan jika manajemen konservatif gagal, atau bila penyebab definitif TTS teridentifikasi.[1,5,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Kiel J, Kaiser K. Tarsal Tunnel Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513273/
2. Rinkel W.D. Castro C.M. et al. Validity of the Tinel Sign and Prevalence of Tibial Nerve Entrapment at the Tarsal Tunnel in Both Diabetic and Nondiabetic Subjects: A Cross-Sectional Study. Plast. Reconstr. Surg. 2018 Nov;142(5):1258-1266.
3. Fantino O. Role of ultrasound in posteromedial tarsal tunnel syndrome: 81 cases. J Ultrasound. 2014;17(2):99‐112. Published 2014 Mar 28. doi:10.1007/s40477-014-0082-9
4. Schuh A. Handschu R. et al. Tarsal tunnel syndrome. MMW Fortschr Med. 2018 Apr;160(6):58-59.
5. Hilario HC. Tarsal Tunnel Syndrome. In: Eltorai A, Eberson C, Daniels A. Orthopedic Surgery Clerkship: A Quick Reference Guide for Senior Medical Students. Sham:Springer International Publishing; 2017. P423
6. Fernández-Gibello A. Moroni S. et al. Ultrasound-guided decompression surgery of the tarsal tunnel: a novel technique for the proximal tarsal tunnel syndrome—Part II. Surg Radiol Anat 41, 43–51 (2019).

Patofisiologi Tarsal Tunnel Synd...

Artikel Terkait

  • Manfaat USG pada Tarsal Tunnel Syndrome
    Manfaat USG pada Tarsal Tunnel Syndrome
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 20 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 19 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.