Edukasi dan Promosi Kesehatan Tarsal Tunnel Syndrome
Edukasi pada pasien tarsal tunnel syndrome atau sindrom terowongan tarsal bertujuan untuk memodifikasi gaya hidup agar dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit dan mengurangi rekurensi. Tarsal tunnel syndrome (TTS) akan memberikan prognosis yang baik jika diberikan terapi yang tepat.[1,19,20]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien sebaiknya meliputi penjelasan singkat mengenai definisi dan penyebab TTS. Pasien juga perlu diedukasi tentang tata laksana awal yang dapat dilakukan di rumah, yaitu:
- Mengistirahatkan kaki apabila pasien mengeluhkan nyeri saat digerakan
- Minum obat antinyeri dapat berupa obat antinyeri neuropatik, seperti gabapentin, pregabalin, karbamazepin untuk mengurangi gejala nyeri
- Menghindari gerakan berlebihan pada kaki yang dapat memperparah kondisi pasien[1,20]
Edukasi Pasca Trauma
Jika pasien mengalami gejala nyeri yang didahului trauma seperti ankle sprain, maka dapat dilakukan langkah RICE (rest, ice, compression, elevate) untuk mencegah kompresi pada terowongan tarsal. Kaki yang terkena trauma harus diistirahatkan atau dibatasi mendapat beban, kemudian dikompres es atau air dingin selama 15‒20 menit setiap 2‒3 jam, dalam 48 jam pertama.
Langkah berikutnya adalah penekanan yang dapat dilakukan dengan pembalut elastis, untuk meminimalisir bengkak. Selanjutnya, kaki sebaiknya diangkat sekitar 15‒25 cm di atas jantung.
Pasien harus segera berobat ke dokter jika terjadi salah satu tanda dan gejala rasa terbakar, mati rasa yang semakin memberat, kesemutan, kelemahan otot yang terjadi secara tiba-tiba atau perlahan, dan/atau terdapat benjolan di sekitar kaki yang dicurigai sebagai penyebab TTS.[1,20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan TTS dapat dilakukan dengan menghindari etiologi dan faktor risiko. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
- Menghindari gerakan yang bersifat berulang pada kaki
- Memilih ukuran sepatu yang sesuai dengan kaki
- Melakukan latihan fisik untuk menguatkan otot pada kaki
- Mengunjungi fasilitas kesehatan segera apabila mendapati gejala TTS, agar dapat ditangani secara cepat dan tepat[1,20]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini