Epidemiologi Transient Ischemic Attack (TIA)
Data epidemiologi mengindikasikan bahwa insidensi transient ischemic attack (TIA) meningkat seiring usia. Pada kelompok usia di bawah 35 tahun, kejadian tahunan TIA diperkirakan sebesar 1-3 kasus per 100.000 populasi. Angka tersebut meningkat menjadi 1500 kasus per 100.000 populasi pada kelompok usia di atas 85 tahun.[17]
Global
Prevalensi TIA pada orang dewasa di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 2%. Diperkirakan 1,2 juta penduduk Amerika Serikat yang berusia di atas 45 mengalami 1 atau bahkan lebih gejala TIA, dan seringkali mereka mengalami gejala TIA tanpa menyadarinya sama sekali.[2,3]
Insidensi TIA meningkat seiring usia, dengan risiko tertinggi pada populasi lansia. Angka kejadian juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, dengan tingkat kejadian pada pria lebih tinggi secara signifikan dibandingkan wanita. Kejadian TIA pada pria diperkirakan sekitar 101 kasus per 100.000 populasi, sedangkan pada wanita sekitar 70 kasus per 100.000 populasi.[17]
Indonesia
Sampai saat ini belum ada data prevalensi TIA secara pasti di Indonesia. Namun berdasarkan data dari RISKESDAS 2018, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 10,9 permil. Angka ini meningkat dibanding data RISKESDAS tahun 2013 yang hanya 7 permil.[8]
Mortalitas
TIA adalah kondisi yang reversible. Namun, berdasarkan studi yang ada, sekitar 25% kasus TIA akan berlanjut menjadi stroke dan dapat mengancam nyawa. Oleh karena itu, komplikasi stroke harus dicegah sedini mungkin karena stroke sendiri merupakan salah satu dari 5 besar etiologi mortalitas di seluruh dunia.[9,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Imanuel Natanael Tarigan