Etiologi Hipertensi Dalam Kehamilan
Etiologi hipertensi dalam kehamilan belum diketahui pasti. Hipertensi dalam kehamilan diduga timbul akibat kondisi-kondisi yang mengurangi aliran darah uteroplasenta dan insufisiensi vaskular. Hal ini termasuk hipertensi yang sudah ada sebelumnya, penyakit ginjal, diabetes mellitus, obstructive sleep apnea (OSA), trombofilia, dan penyakit autoimun.
Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi kronis, preeklampsia, eklampsia, hipertensi gestasional, dan superimposed preeclampsia pada hipertensi kronis.[1-3,6,7]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan dibagi menjadi faktor maternal, medis, dan fetal.[1,3,7]
Faktor Maternal
Faktor maternal yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi dalam kehamilan adalah:
- Kehamilan pertama
- Usia saat hamil kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Riwayat preeklampsia
- Riwayat keluarga preeklampsia
- Obesitas
- Jarak antar kehamilan kurang dari 2 tahun atau lebih dari 10 tahun[1,3,7]
Faktor Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko hipertensi dalam kehamilan adalah:
- Hipertensi kronis
- Diabetes
- Penyakit ginjal
- Lupus eritematous sistemik
- Trombofilia
- Penggunaan antidepresan selective serotonin uptake inhibitor (SSRIs), seperti fluoxetine, di trimester pertama[1,3,7]
Faktor Fetal
Faktor fetal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan adalah:
- Kehamilan multipel
- Hydrops fetalis
- Penyakit trofoblas gestasional
- Triploid[1,3,7]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani