Patofisiologi Hipertensi Dalam Kehamilan
Patofisiologi hipertensi dalam kehamilan masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, diduga terkait dengan mekanisme penurunan perfusi plasenta yang menginduksi disfungsi endotel vaskular sistemik.[4]
Fisiologi Kardiovaskular selama Kehamilan
Perubahan hormonal pada kehamilan akan menginduksi adaptasi fisiologi kardiovaskular yang signifikan pada ibu. Saat trimester pertama, terjadi lonjakan estrogen, progesteron, dan relakson (hormon yang memediasi pelepasan nitric oxide), sehingga terjadi vasodilatasi sistemik. Secara bersamaan, sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) meningkat aktivitasnya dan menghasilkan retensi garam dan air yang menyebabkan ekspansi volume plasma.[1,3,4,6]
Massa dinding ventrikel juga bertambah sehingga terjadi peningkatan stroke volume. Ekspansi volume darah plasma ini menyebabkan anemia fisiologis pada kehamilan dikarenakan laju peningkatan plasma lebih cepat daripada peningkatan massa sel darah merah. Untuk mengkompensasi vasodilatasi sistemik dan anemia fisiologis tersebut, denyut jantung meningkat.[4,6]
Hal tersebut menyebabkan peningkatan curah jantung selama kehamilan. Selanjutnya terjadi resistensi untuk mempertahankan tekanan darah yang cukup untuk perfusi ibu dan plasenta.[4]
Mekanisme Terjadinya Hipertensi dalam Kehamilan
Mekanisme terjadinya hipertensi dalam kehamilan belum sepenuhnya diketahui. Pada kehamilan normal, diameter arteri spiralis meningkat secara drastis sebagai hasil dari remodeling endotelium dan otot polos vaskular. Hal ini distimulasi oleh pengeluaran protease dari trofoblas endovaskular dan sel natural killer uterus.
Kegagalan remodeling arteri spiralis diduga merupakan penyebab peningkatan tekanan darah pada hipertensi dalam kehamilan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya perfusi uteroplasenta.[6] Hipoksia plasenta menginduksi kaskade inflamasi, mengganggu keseimbangan faktor angiogenik, dan menginduksi agregasi platelet.[4,6] Selanjutnya terjadi disfungsi endotel yang secara klinis tampak sebagai peningkatan tekanan darah.[4]
Faktor-faktor yang diduga berperan pada patogenesis hipertensi dalam kehamilan meliputi faktor genetik, komorbiditas pasien, faktor imun, riwayat reproduksi, obesitas, dan asupan diet tinggi garam. Penyulit kehamilan seperti kehamilan multipel juga berpengaruh pada patogenesis hipertensi kehamilan.[6]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani