Edukasi dan Promosi Kesehatan Infertilitas Wanita
Edukasi dan promosi kesehatan infertilitas wanita penting untuk manajemen ekspektasi pasien. Dokter perlu berkomunikasi dengan empati dan memahami bahwa infertilitas wanita memberi beban fisik dan psikologi yang besar. Di sisi lain, dokter juga sebaiknya menjelaskan mengenai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan terapi. Jangan memberi harapan terlalu tinggi pada pasien.[3,4]
Edukasi Pasien
Pasien yang mengalami infertilitas perlu mendapatkan edukasi dan informasi mengenai kondisinya, rencana terapi hingga komplikasi yang mungkin terjadi akibat terapi yang dilakukan, serta prognosisnya. Perlu ditegaskan juga bahwa, pasien dengan kondisi infertilitas tidak hanya dapat disebabkan oleh kondisi atau kelainan dari pihak wanita, melainkan dapat disebabkan oleh pihak laki-laki. Untuk itu dalam setiap pemeriksaan juga perlu melibatkan pemeriksaan pada pasangan laki-laki.[1,3]
Selain itu, edukasi lainnya yang perlu disampaikan yakni mengenai perbaikan pola hidup serta penurunan berat badan. Berikut ini merupakan beberapa edukasi yang dapat diberikan pada pasien infertilitas:
- Menurunkan 5-10% berat badan pada pasien obesitas
- Hindari kopi dan alkohol
- Hindari merokok
- Hindari aktivitas berlebih
- Kontrol penyakit kronik, seperti diabetes mellitus, hipertiroid, dan hipotiroid[3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian infertilitas pada wanita adalah dengan mengedukasi masyarakat untuk berkonsultasi pada dokter jika pasien belum hamil setelah lebih dari setahun berhubungan seksual tanpa proteksi atau tanpa alat kontrasepsi. Selain itu, upaya pencegahan yang lainnya yakni menjaga pola hidup sehat serta mengontrol penyakit kronik yang dimiliki.[3]
Penulisan pertama oleh: dr. Audric Albertus
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta