Prognosis Infertilitas Wanita
Prognosis infertilitas wanita ditentukan oleh usia, etiologi dari infertilitas serta tata laksana pada pasien. Komplikasi infertilitas dapat berupa gonadotropin-induced ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS), gestasi multipel, dan kehamilan ektopik.[3]
Komplikasi
Komplikasi yang umum terjadi pada wanita dengan infertilitas adalah gonadotropin-induced ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS), gestasi multipel, dan kehamilan ektopik. Dan komplikasi yang terjadi biasanya berkaitan dengan terapi. [3,4]
Gonadotropin-induced Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)
Gonadotropin-induced ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS) merupakan komplikasi dari stimulasi ovarium terkontrol yang menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler yang kemudian mengakibatkan perpindahan cairan intravaskular ke kompartemen ruang ketiga, terutama pada kavitas abdomen.
Gejala yang dialami oleh pasien yakni distensi abdomen, mual, muntah, pembesaran ovarium, third-spacing of fluids, gagal ginjal, trombosis vena, sindroma distres pernapasan akut, gangguan elektrolit, aritmia jantung, hingga sepsis. Terapi OHSS umumnya hanya suportif. Parasentesis dapat dilakukan untuk mengurangi sesak pada pasien dan meningkatkan curah jantung.[3]
Gestasi Multipel
Gestasi multipel paling sering ditemukan pada pasien yang mendapatkan terapi gonadotropin. Terapi induksi ovarium oral, seperti clomiphene citrate dan letrozole, memiliki risiko yang lebih rendah mengalami gestasi multipel dibandingkan dengan pemberian gonadotropin. Pemberian gonadotropin meningkatkan risiko terjadinya gestasi multipel hingga 13%.[3]
Kehamilan Ektopik
Risiko terjadinya kehamilan ektopik meningkat 2-3 kali lipat pada pasien dengan infertilitas. Kehamilan ektopik pada umumnya berkaitan dengan pasien yang telah melakukan operasi rekonstruksi tuba akibat kelainan tuba.[3]
Risiko Kanker Ovarium
Komplikasi yang berkaitan dengan terapi lainnya yakni risiko terjadinya kanker ovarium pada pasien yang menerima terapi induksi atau stimulasi pada ovarium. Namun hal ini masih bersifat kontroversial. Risiko kanker ovarium dilaporkan meningkat tergantung dengan usia, indeks massa tubuh, status paritas, faktor genetik dan etiologi dari infertilitas yang dialami pasien.[12]
Prognosis
Prognosis infertilitas wanita sangat bergantung pada usia pasien, penyebab infertilitas, dan terapi yang didapat. Pada pasien dengan terapi clomiphene citrate, kemungkinan terjadinya kehamilan adalah sebesar 36%. Tingkat keberhasilan terapi gonadotropin untuk kehamilan adalah sebesar 20-22%. Pada pasien yang menjalani prosedur fertilisasi in vitro (IVF), tingkat keberhasilan pasien < 35 tahun adalah 54,4% dan menurun sejalan dengan usia pasien.[3]
Penulisan pertama oleh: dr. Audric Albertus
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta