Etiologi Infertilitas Wanita
Etiologi infertilitas wanita antara lain sindrom ovarium polikistik, penuaan, endometriosis, fibroid uterus, dan infeksi menular seksual yang menyebabkan penyakit radang panggul.
Gangguan Ovulasi
Gangguan ovulasi seperti oligo-ovulasi atau anovulasi dapat menyebabkan infertilitas karena tidak adanya oosit yang dikeluarkan setiap bulan sehingga tidak ada kemungkinan untuk terjadi fertilisasi dan kehamilan. Contoh kondisi medis yang menyebabkan gangguan ovulasi adalah sindrom ovarium polikistik, sindrom Turner, dan adenoma pituitari.[3,4]
Gangguan Pelvis atau Tuba
Penyebab utama adhesi pelvis atau tuba yakni penyakit radang panggul (PID). Sumbatan tuba juga bisa disebabkan oleh endometriosis dan salpingitis.[3,4]
Penyebab Uterus
Penyebab infertilitas lainnya adalah adanya massa pada uterus, seperti leiomyoma uterus. Adanya kelainan kongenital seperti septum uterus juga bisa menyebabkan infertilitas. Selain itu, infertilitas juga bisa timbul akibat adanya jaringan fibroid pada uterus.[3,4]
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang diduga berperan dalam menyebabkan infertilitas pada wanita, yakni peningkatan atau penurunan indeks massa tubuh, usia, gaya hidup, dan obat-obatan.
Indeks Massa Tubuh
Risiko infertilitas meningkat dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT) > 27 kg/m2 atau penurunan IMT < 18,5 kg/m2.[1,3,6]
Usia dan Gaya Hidup
Risiko infertilitas pada wanita meningkat pada usia > 27 tahun. Faktor gaya hidup yang mempengaruhi antara lain merokok, konsumsi alkohol, olahraga berlebihan, dan stres.[1,3,6]
Kondisi Medis
Infertilitas juga meningkat pada pasien dengan gangguan hormonal seperti hipertiroid, hipotiroid, sindrom ovarium polikistik, dan hiperprolaktinemia. Kondisi medis lain yang mempengaruhi infertilitas adalah adanya malformasi uterus, seperti polip, leiomyoma, dan sindrom Asherman.[1,3,6]
Obat
Beberapa obat yang meningkatkan risiko infertilitas adalah procarbazine, siklofosfamid, ifosfamid, busulfan, chlorambucil, spironolactone, sulfasalazin, kolkisin, alopurinol, dan cyclosporin. Antibiotik pada dosis tinggi juga dicurigai dapat menyebabkan infertilitas, seperti tetrasiklin, neomycin, erythromycin, dan nitrofurantoin.[1,3,6]
Riwayat Klinis
Riwayat obstetri dan ginekologi yang berkaitan dengan risiko infertilitas wanita adalah pubertas terlambat, riwayat aborsi, dan penyakit menular seksual.[1,3,6]
Pekerjaan
Beberapa pekerjaan yang dikaitkan dengan risiko infertilitas wanita adalah paramedis, pekerjaan dengan paparan ion dan radiasi, serta pekerjaan yang memaparkan pada pestisida seperti petani.[1,3,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Audric Albertus
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta