Prognosis Kanker Serviks
Prognosis kanker serviks sangat dipengaruhi oleh luasnya penyakit pada saat diagnosis. Lebih dari 90% kasus kanker serviks dapat dideteksi secara dini melalui Pap smear dan pemeriksaan HPV (human papilloma virus). Meski demikian, kedua alat penapisan ini tidak dilakukan pada sekitar 33% wanita yang memenuhi syarat, sehingga menyebabkan angka kematian akibat kanker serviks yang masih tinggi.[22]
Komplikasi
Komplikasi kanker serviks yang perlu diwaspadai adalah metastasis dan rekurensi. Efek samping dari terapi pada kanker serviks serupa dengan pengobatan kanker lain, seperti alopecia, neutropenia, dan imunosupresi.
Pasien kanker serviks bisa mengalami gagal ginjal, hidronefrosis, nyeri, limfedema, gangguan perdarahan, dan fistula. Pada kasus yang jarang, pasien bisa mengalami gejala sisa berupa abnormalitas indeks orbital dan kebutaan.
Kualitas hidup dapat sangat terpengaruhi karena banyaknya prosedur yang harus dijalani dan perawatan medis yang panjang. Pasien juga akan mengalami penurunan berat badan dan nyeri kronis. Pasien dengan kanker serviks juga lebih berisiko mengalami depresi.[6,14,22]
Prognosis
Prognosis kanker serviks ditentukan oleh luasnya penyakit saat diagnosis, serta faktor medis pasien secara keseluruhan.
Kondisi Penyakit Saat Diagnosis
Prognosis pasien kanker serviks ditentukan oleh stadium klinis dan temuan patologis makroskopis dan mikroskopis pada pasien yang menjalani pembedahan. Dalam studi besar pada pasien dengan penyakit stadium klinis IB yang dilaporkan oleh Gynecologic Oncology Group (GOG), faktor prognosis yang memprediksi metastasis dan kesintasan adalah keterlibatan pembuluh limfatik, peningkatan ukuran tumor, dan peningkatan kedalaman invasi stroma.[14,22]
HIV
Wanita dengan HIV dilaporkan memiliki prognosis lebih buruk, penyakit yang lebih agresif dan stadium lebih lanjut.[14,22]
Temuan Mikroskopik
Ekspresi berlebihan C-myc dikaitkan dengan karsinoma sel skuamosa pada serviks yang lebih invasif dan prognosis yang lebih buruk.[14,22]
Jenis HPV
HPV-18 DNA telah dikaitkan dengan prognosis yang lebih buruk.[14,22]
Polimorfisme Enzim
Polimorfisme enzim gamma-glutamyl hydrolase dilaporkan menyebabkan respon yang lebih buruk terhadap cisplatin, sehingga juga menghasilkan luaran klinis yang lebih buruk.[14,22]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani