Etiologi Plasenta Previa
Etiologi plasenta previa atau placenta previa diduga berhubungan dengan adanya kerusakan endometrium dan jaringan parut pada uterus. Keadaan-keadaan tersebut menyebabkan plasenta lebih bertumbuh pada jaringan yang sehat di uterus bagian bawah. Perubahan pada endometrium dapat terjadi akibat riwayat operasi, misalnya sectio caesarea (SC), dan abortus.[5,9]
Faktor Risiko
Berdasarkan Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG), terdapat beberapa faktor risiko untuk terjadinya plasenta previa, antara lain riwayat sectio caesaria (SC), penggunaan assisted reproductive technology (ART), merokok saat kehamilan, kehamilan multipel, dan usia maternal yang lebih tua.[4]
Riwayat Sectio Caesaria
Riwayat sectio caesaria (SC) dapat meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa pada kehamilan berikutnya. Risiko ini meningkat sesuai dengan jumlah SC yang pernah dilakukan. Sebuah metaanalisis tahun 2014 mendapatkan peluang (odds ratio/OR) terjadinya plasenta previa pada pasien dengan riwayat SC meningkat sebesar 1,47 kali.[4,10]
Assisted Reproductive Technology
Penggunaan assisted reproductive technology (ART), seperti bayi tabung, diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa. Sebuah metaanalisis tahun 2016 mendapatkan risiko (relative risk/RR)terjadinya plasenta previa pada pasien ART adalah 3,71 lebih besar, dan hal ini dikonfirmasi oleh metaanalisis pada tahun 2017 yang mendapatkan peluang terjadinya plasenta previa 2,67 lebih tinggi pada pasien ART.[4]
Merokok pada Kehamilan
Merokok pada kehamilan merupakan salah satu faktor risiko plasenta previa yang dapat dimodifikasi. Selain itu, merokok pada kehamilan juga berhubungan dengan kajadian plasenta abrupsio, kelahiran preterm, dan kelainan kongenital. Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam rokok merupakan vasokonstriktor kuat terhadap pembuluh darah plasenta. Hal tersebut dapat mengganggu aliran darah plasenta, dan menyebabkan implantasi plasenta yang abnormal.[6,11]
Metaanalisis pada tahun 2017 menemukan bahwa merokok selama kehamilan dapat meningkatkan peluang dan risiko terjadinya plasenta previa sebanyak 1,42 dan 1,27 kali lipat. Lebih lanjut, metaanalisis tersebut menyimpulkan bahwa merokok selama kehamilan merupakan prediktor terjadinya plasenta previa.[12]
Kehamilan Multipel
Pada kehamilan kembar, massa plasenta yang 2 kali lebih banyak meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa. Studi kohort retrospektif mendapatkan risiko plasenta previa yang lebih tinggi pada kembar dikorionik sebesar 1,54 kali, dan pada kembar monokorionik sebesar 3,92 kali.[13,14]
Usia Maternal
Usia maternal yang lebih tua berhubungan dengan peluang terjadinya plasenta previa yang lebih besar, yaitu 1,08 kali. Namun, hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor multiparitas.[4]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra