Edukasi dan Promosi Kesehatan Dakriostenosis
Edukasi dakriostenosis dilakukan terkait terapi konservatif yang bisa dilakukan di rumah seperti pemijatan Crigler untuk kasus dakriostenosis kongenital. Pasien perlu mengetahui pemeriksaan dan penatalaksanaan yang mungkin akan dilakukan serta prognosis tindakan tersebut.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien mengenai gejala epifora yang mungkin disebabkan oleh dakriostenosis. Jelaskan kepada pasien mengenai cara kerja sistem nasolakrimalis dan bagaimana sumbatan dapat terjadi. Pasien perlu mengetahui pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan untuk mengetahui letak sumbatan pada duktus nasolakrimalis. Bila akan dilakukan tindakan invasif jelaskan manfaat, risiko serta prognosis dari tindakan tersebut.[4]
Orang tua bayi dengan dakriostenosis dapat diajarkan cara pemijatan Crigler, yaitu memijat kantung lakrimal dengan tepat sehingga aliran duktus lakrimalis menjadi lancar.[28]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan menghindari penyebab sekunder untuk kasus dakriostenosis didapat, sama hal nya seperti dakriosistitis. Pasien harus selalu mencuci tangan sebelum menyentuh mata. Membersihkan rias mata dengan baik dan hindari bertukaran alat rias mata dengan orang lain.[12]
Tindakan intubasi duktus nasolakrimalis (pemasangan stent duktus) mungkin dapat dipertimbangkan pada kasus fraktur naso-orbita, tumor kantus medial, dan pasien yang mendapatkan kemoterapi tertentu (docetaxel, fluorourasil, imatinib), karena kemungkinan besar terjadi gangguan pada duktus nasolakrimalis.[4,27]
Untuk dakriostenosis kongenital, mengenali faktor risiko dan deteksi dini dapat membuat terapi konservatif memberikan angka keberhasilan terapi yang tinggi dan mengurangi kebutuhan untuk dilakukannya terapi invasif.[4,27]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini