Etiologi Keratitis
Etiologi keratitis adalah inflamasi yang dapat disertai infeksi maupun noninfeksi. Mayoritas kasus keratitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
Etiologi
Keratitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, maupun protozoa. Infeksi Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp. merupakan penyebab keratitis yang paling sering ditemukan. Berikut ini merupakan mikroorganisme yang dapat menjadi etiologi keratitis:
- Bakteri: Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, spesies Neisseriae, Corynebacterium diphtheriae, spesies Listeriae, Mycobacteria, Spirochete
- Jamur: spesies Aspergillus, spesies Fusarium, Candida albicans
- Virus: Herpes simplex, Herpes zoster, sitomegalovirus, Epstein-barr virus
- Protozoa: spesies Acanthamoeba, spesies Onchocerca, spesies Leishmania[3,11]
Selain itu, keratitis juga dapat disebabkan oleh kondisi lain selain infeksi, seperti:
- Trauma epitelium kornea
- Gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik
- Malposisi dan gangguan struktur kelopak mata, seperti entropion dengan trikiasis dan lagoftalmos
Dakriosistitis kronik
- Kortikosteroid topikal
- Radiasi ultraviolet
- Iatrogenik, seperti komplikasi tindakan operasi laser in situ keratomileusis (LASIK)[10,11]
Faktor Risiko
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keratitis adalah sebagai berikut:
- Penggunaan lensa kontak
- Defisiensi vitamin A
- Defisiensi air mata
- Penyakit permukaan okular
- Erosi/abrasi kornea
- Kondisi imunokompromais
- Riwayat penyakit autoimun
- Riwayat operasi mata[5,11,12]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja