Prognosis Keratitis
Prognosis keratitis bergantung pada beberapa faktor, seperti virulensi organisme etiologi dan tingkat keparahan penyakit. Sekitar 24% pasien keratitis mengalami komplikasi yang dapat membahayakan penglihatan pasien, seperti perforasi, endoftalmitis, dan atrofi.[3,21]
Komplikasi
Keratitis dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius bila tidak ditangani dengan baik. Komplikasi umumnya berhubungan dengan keterlibatan kornea sebagai media refraksi serta peradangan pada organ mata secara umum. Beberapa komplikasi dari keratitis ini di antaranya adalah sebagai berikut
Gangguan Penglihatan dan Kebutaan
Selain pembentukan jaringan sikatriks yang mengakibatkan perubahan pada kelengkungan pada kornea, cedera pada kornea dapat mengakibatkan ulkus. Ulkus kornea dapat mengakibatkan kekeruhan pada kornea yang berakibat pada gangguan penglihatan permanen, bahkan hingga kebutaan.
Endoftalmitis
Pada keratitis, terjadi luka pada kornea hingga perforasi yang dapat menjadi jalan masuk bagi virus, bakteri, atau jamur. Hal ini berpotensi mengakibatkan infeksi mata yang lebih luas, salah satunya yaitu endoftalmitis. Ini merupakan salah satu komplikasi yang paling serius karena dapat mengakibatkan dibutuhkannya enukleasi bola mata.
Astigmatisme Ireguler
Adanya cedera pada kornea pada keratitis dapat berakibat terbentuknya jaringan sikatriks dan terbentuknya pembuluh darah-pembuluh darah yang baru pada kornea. Hal ini akan menyebabkan berubahnya kelengkungan kornea sebagai media refraksi yang berujung pada gangguan refraksi berupa astigmatisme ireguler.[3,13]
Prognosis
Prognosis pasien ditentukan oleh jenis keratitis yang dialami, tingkat keparahan penyakit, serta penanganan yang efektif. Keratitis yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen hingga kebutaan. Studi di China menunjukkan bahwa penyakit kornea merupakan penyebab utama kebutaan setelah katarak dengan keratitis infeksi merupakan etiologi utama penyakit kornea.[14,20,25]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja