Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Keratokonjungtivitis Vernal annisa-meidina 2023-08-29T15:21:21+07:00 2023-08-29T15:21:21+07:00
Keratokonjungtivitis Vernal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Keratokonjungtivitis Vernal

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Diagnosis keratokonjungtivitis vernal perlu dicurigai pada pasien yang mengalami mata merah disertai gatal pada mata, keluarnya cairan, iritasi, blefarospasme, dan fotofobia. Pasien biasanya mulai mengalami gejala pada masa kanak-kanak. Fotofobia bisa sangat berat dan menyebabkan pasien datang dengan kacamata hitam atau topi.[1,5]

Anamnesis

Keratokonjungtivitis vernal adalah bentuk dari konjungtivitis alergi. Pasien bisa datang dengan keluhan rasa gatal pada mata, fotofobia, rasa terbakar, sensasi benda asing pada mata, dan keluarnya air mata. Pada pasien yang lebih muda atau anak-anak dapat diamati gejala sering mengucek mata dan sering berkedip.

Gejala lain yang tipikal termasuk hiperemia konjungtiva, kemosis, dan nyeri. Semua gejala ini dapat menjadi sangat intens saat bangun tidur, yang disebut sebagai morning misery.

Pasien umumnya mengalami gejala saat paparan alergen. Alergen pada keratokonjungtivitis vernal biasanya bersifat air-borne, misalnya polen dan asap rokok.[1,4,5]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan hiperemia konjungtiva dan hipertrofi epitel konjungtiva.

Pemeriksaan Slit Lamp

Pemeriksaan klinis dapat dilakukan dengan menggunakan slit-lamp. Pemeriksaan bisa menunjukkan kongesti konjungtiva yang juga biasa disebut sebagai milky appearance. Temuan lain adalah papil yang membesar dan pseudomembran pada kasus yang lebih parah yang dikenal dengan maxwell-lyons signs.[7]

Palpebra

Pada palpebra dapat ditemukan hiperemia konjungtiva dan hipertrofi berbentuk seperti beludru pada tarsal superior. Pada perkembangan lebih lanjut dapat terbentuk papil raksasa berukuran lebih dari 1 mm disertai dengan endapan mukoid di antara papil tersebut. Selain itu dapat ditandai juga dengan kongesti konjungtiva minimal dan penurunan produksi mukus.[1]

Bulbar

Pada area bulbar dapat ditemukan kongesti konjungtiva bulbar di daerah interpalpebral. Papil menebal terbentuk di sekitar limbus dan berkumpul dengan sel apikal keputihan yang dikenal sebagai Horner Tranta Spots atau Horner Tranta Dots.[1]

Kornea

Pada area kornea, keratopati dapat muncul sebagai erosi epitel pungtata superfisial atau makroerosi dari epitel. Makroerosi biasanya disebabkan oleh toksisitas epitel akibat infiltrasi sitokin dan inflamasi sekunder akibat efek traumatis langsung dari papil.

Bentuk yang lebih parah dapat berupa plak dan ulkus yang disebut sebagai shield ulcer. Bekas luka yang dihasilkan oleh ulkus ini dapat mempengaruhi ketajaman visual.[1]

Tipe Keratokonjungtivitis Vernal

Keratokonjungtivitis vernal dibagi menjadi dua tipe tergantung pada bagian konjungtiva yang mengalami manifestasi klinis, yakni tarsal atau limbal. Serupa dengan konjungtivitis, gambaran khas dari keratokonjungtivits vernal tarsal adalah papilla, terutama pada tarsus atas dan limbus.

Papila ini berukuran besar hingga dapat mencapai 5mm dengan bagian atas yang rata yang juga biasa disebut sebagai papilla cobblestone. Papila ini mengandung sel-sel alergi seperti sel mast, eosinofil dan neutrofil.[2,8]

Sementara itu, bentuk keratokonjungtivitis vernal limbal memiliki papil, infiltrat limbal, dan Horner Trantas Dots. Jenis limbal lebih banyak ditemukan pada daerah tropis dan melibatkan kedua mata, sementara pada jenis keratokonjungtivitis vernal tarsal biasanya hanya melibatkan satu mata. Kombinasi dari kedua gejala pada tarsal dan limbal disebut juga sebagai jenis campuran.[8]

Diagnosis Banding

Beberapa diagnosis banding dari vernal konjungtivitis adalah bentuk lain dari konjungtivitis alergi, salah satunya adalah keratokonjungtivitis atopik.[1,2]

Keratokonjungtivitis Atopik

Konjungtivitis vernal biasa muncul pada usia awal remaja, sementara keratokonjungtivitis atopik dapat muncul di usia 20-50 tahun. Keratokonjungtivitis atopik biasa muncul bersamaan dengan rhinitis alergi, dermatitis atopik, dan asma.

Keratokonjungtivitis atopik bersifat lebih kronis dan dapat menghasilkan sikatrik pada konjungtiva, sedangkan konjungtivitis vernal adalah bentuk yang lebih ringan dan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.[1,2]

Konjungtivitis Alergi Lainnya

Meskipun beberapa tanda dan gejala dari keratokonjungtivitis vernal dapat serupa dengan penyakit alergi okular lain, keberadaan dari papil tarsal raksasa dapat membedakannya dari jenis konjungtivitis alergi lainnya.[9]

Blefarokeratokonjungtivitis Pediatrik

Blefarokeratokonjungtivitis pediatrik dapat dibedakan dari keratokonjungtivitis vernal melalui penilaian gejala dan perubahan kornea. Pada pasien dengan blefarokeratokonjungtivitis, krusta pada kulit kelopak mata dapat terjadi di pagi hari tetapi sekret bukanlah gambaran klinis utama. Manifestasi lain yang juga lebih mengarah ke blefarokeratokonjungtivitis adalah erosi epitel pungtata, keratitis marginal, kekeruhan sentral atau parasentral, dengan dan tanpa jaringan parut, serta vaskularisasi kornea sekunder.[5]

Skleritis

Gambaran edema lokal atau luas dan eritema keunguan mengindikasikan penyebab yang lebih serius, seperti skleritis.[5]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada kasus keratokonjungtivitis vernal tidak selalu diperlukan. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menilai derajat keparahan dan keterlibatan kornea.[1,2,7]

Tonometri

Tonometri digunakan untuk memeriksa tekanan intraorbital. Pada kasus keratokonjungtivitis vernal, peningkatan tekanan intraorbital dapat terjadi sebagai komplikasi ataupun penyebab.[1,2,7]

Teknik Pewarnaan

Pewarnaan yang dapat dilakukan adalah pewarnaan fluorescein. Pewarnaan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi derajat keparahan dari konjungtivitis vernal dan memeriksa keterlibatan kornea.[7]

Corneal Topography

Pemeriksaan corneal topography dapat digunakan sebagai pemeriksaan tambahan untuk mendeteksi dini pembentukkan keratokonus. Tidak hanya untuk deteksi dini dan pencegahan, pemeriksaan ini juga dapat memberikan kesempatan untuk penanganan kasus secara tepat waktu.[1]

Conjunctival Scraping

Conjunctival scraping atau yang biasa disebut sebagai kerokan konjungtiva dapat dilakukan pada pasien dengan keraguan diagnostik atau yang masih tidak menunjukkan perbaikan dengan tata laksana yang sudah diberikan. Conjunctival scraping dapat dilakukan dengan menggunakan spatula pada area dengan manifestasi terbanyak setelah diberikan anestesi topikal xylocaine 4%.[1,7]

Pemeriksaan Laboratorium Darah

Pemeriksaan antigen atau pemeriksaan kadar IgE dapat dipertimbangkan. Meski demikian, pemeriksaan ini jarang dilakukan di praktik dan umumnya digunakan untuk kepentingan penelitian.[1]

Referensi

1. Kaur K, Gurnani B. Vernal Keratoconjunctivitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK576433/
2. Hlupheka L. Sithole. Understanding vernal keratoconjunctivitis in children. African Vision and Eye Health.2020;79(1).
4. Ghiglioni DG, Zicari AM, Parisi GF, et al. Vernal keratoconjunctivitis: An update. European Journal of Ophthalmology. 2021;31(6):2828-2842. doi:10.1177/11206721211022153\
5. Mehta JS, Chen WL, Cheng AC, Cung LX, Dualan IJ, Kekunnaya R, Khaliddin N, Kim TI, Lam DK, Leo SW, Manurung F, Tesavibul N and Bremond-Gignac D.Diagnosis, Management, and Treatment of Vernal Keratoconjunctivitis in Asia: Recommendations From the Management of Vernal Keratoconjunctivitis in Asia Expert Working Group. Front. Med. 9:882240. 2022. doi: 10.3389/fmed.2022.882240
7. Suman A, Asok KN, Samarendra K, Sujata D, Sukanta S. A clinicopathological study of vernal conjunctivitis in urban and rural areas of Eastern India: A hospital based study. International Journal of Research in Medical Sciences Adhikari S et al. Int J Res Med Sci. 2018 Mar;6(3):966-973.
8. Panshak ET, et al. Pattern of vernal keratoconjunctivitis and its complications amongst school pupils in Jos East local government area of Plateau State, North-Central Nigeria. Highland Med Res J.2022;22(1):27-30.
9. Gómez-Henao CM, Herrera-Morales CI, Ramírez-Giraldo R, Cardona-Villa R. Quality of life and clinical characterization of patients with vernal keratoconjunctivitis in a pediatric population in Colombia. Allergol Immunopathol (Madr). 2018 Jul-Aug;46(4):370-377. doi: 10.1016/j.aller.2017.12.002. Epub 2018 Jan 12. PMID: 29338965.

Epidemiologi Keratokonjungtiviti...
Penatalaksanaan Keratokonjungtiv...

Artikel Terkait

  • Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
    Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Mengapa Antibiotik Masih Diberikan pada Konjungtivitis Virus?
    Mengapa Antibiotik Masih Diberikan pada Konjungtivitis Virus?
  • Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak
    Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak
  • Pemeriksaan Klinis Konjungtivitis Viral vs Bakterial
    Pemeriksaan Klinis Konjungtivitis Viral vs Bakterial

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 08:41
Obat apa yang tepat untuk tatalaksana konjungtivitis pada ibu hamil?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Obat tetes mata untuk konjungtivitis pd ibu hamil apa ya?
Anonymous
Dibalas 12 Maret 2025, 08:36
Mata belekan pada bayi usia 35 hari apakah konjungtivitis neonatal dan bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Px usia 32 hr , dtg dgn kedua mata ada kotoran sktr 5 hr ni. Yg mau sy tnya kan apakah masih tmasuk konjungtivitis neonatal? Dan apakah boleh d...
Anonymous
Dibalas 05 Desember 2023, 12:20
Mata merah dan berlendir
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi saya memiiliki kasus pasien lakilaki 20 tahun mengeluhkan matanya merah dan berlendir, penurunan visus-, pandangan kabur-, pandangan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.