Etiologi Keratokonjungtivitis Vernal
Etiologi keratokonjungtivitis vernal adalah reaksi alergi akibat pajanan alergen, misalnya polen dan asap tembakau. Risiko meningkat pada individu dengan riwayat alergi pada diri sendiri ataupun keluarga, termasuk asma dan rhinitis alergi.[1,3,4]
Etiologi
Paparan alergen pada keratokonjungtivitis vernal akan mencetuskan reaksi imun yang diperantarai oleh IgE. Keberadaan eosinofil juga secara konsisten ditemukan pada hasil swab konjungtiva pasien dengan keratokonjungtivitis vernal. Selain itu, hipersensitivitas 4 yang dimediasi oleh T-helper CD4 juga terlibat. Beberapa penelitian juga melaporkan ekspresi sitokin dan kemokin yang berlebihan pada konjungtiva pasien ini.[1]
Alergen pada keratokonjungtivitis vernal biasanya bersifat air-borne, seperti polen, jamur, asap, dan rokok.[1,5]
Faktor Risiko
Faktor risiko mencakup riwayat alergi, jenis kelamin laki-laki, dan lingkungan yang hangat dan kering.[1,3-5]
Riwayat Alergi
Pasien dengan keratokonjungtivitis vernal biasa memiliki riwayat atopi sebelumnya, termasuk riwayat atopi pada keluarga yang dimiliki oleh 49% dari penderita keratokonjungtivitis vernal. Riwayat atopi mencakup rhinitis alergi, dermatitis atopik, asma, atau urtikaria.[1,3]
Jenis Kelamin
Keratokonjungtivitis vernal juga lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Sebuah studi menunjukkan bahwa laki-laki memiliki risiko 4 kali lebih besar dibandingkan perempuan untuk menderita keratokonjungtivitis vernal.[1,3]
Usia
Keratokonjungtivitis vernal lebih banyak dialami oleh anak-anak dan dewasa muda dengan onset lebih sering terjadi pada dekade pertama kehidupan, terutama 5-10 tahun.[4]
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga memainkan peran penting dalam perjalanan penyakit keratokonjungtivitis vernal. Lingkungan yang hangat, kering dan berangin serta kondisi polusi yang buruk dapat memicu terjadinya eksaserbasi.[1,4,5]