Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Mata Merah yogi 2022-11-04T14:06:21+07:00 2022-11-04T14:06:21+07:00
Mata Merah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Mata Merah

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Etiologi mata merah dapat terjadi karena infeksi, alergi, trauma, inflamasi, peningkatan tekanan intraokular (TIO), maupun penyebab lain misalnya dry eyes.

Infeksi

Infeksi oleh bakteri, virus, maupun jamur dapat memberikan manifestasi mata merah karena adanya reaksi inflamasi terhadap patogen dan toksin yang diproduksi patogen tersebut. Contoh etiologi bakteri adalah Neisseria gonorrhoeae dan Staphylococcus aureus, virus adalah virus herpes simpleks dan zoster, sedangkan jamur adalah Fusarium dan Aspergillus. Infeksi dapat mengenai konjungtiva (konjungtivitis), kornea (keratitis), jaringan intraokular (endoftalmitis), maupun selulitis orbita.[66]

Alergi

Alergi yang memberikan manifestasi klinis mata merah contohnya adalah pada konjungtivitis alergi. Pada keadaan ini, alergen tertentu mempresipitasi terjadinya reaksi inflamasi dengan mensensitisasi sel mast. Reaksi ini juga akan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dengan gambaran klinis mata merah.[44,66,76]

Trauma

Trauma atau cedera mata juga dapat menyebabkan terjadinya gambaran klinis mata merah seperti pada abrasi kornea, benda asing, trauma kimia mata, dan perdarahan subkonjungtiva. Mata merah terjadi karena cedera vaskular mata, reaksi terhadap benda asing, maupun kerusakan struktural yang sering terjadi akibat trauma kimia.[66]

Inflamasi

Inflamasi dapat menyebabkan mata merah seperti pada skleritis, episkleritis, keratitis, iritis, uveitis, dry eyes syndrome (DES) dan blefaritis. Reaksi inflamasi dapat terjadi karena adanya autoimun terhadap jaringan pada mata, seperti pada rheumatoid arthritis dan systemic lupus erythematosus (SLE).

Pada DES dengan Sjogren syndrome, reaksi inflamasi pada kelenjar lakrimal menyebabkan apoptosis sel yang membentuk kelenjar dan penurunan produksi air mata. Hal ini menyebabkan iritasi dan inflamasi pada mata, sehingga memberikan gambaran klinis mata merah.[15,66]

Peningkatan Tekanan Intraokular (TIO)

Peningkatan tekanan intraokular (TIO) seperti pada glaukoma akut sudut tertutup, klinis mata merah dengan injeksi siliar dan injeksi konjungtiva dapat ditemukan.[77,91]

Penyebab Lain

Penyebab lain seperti contohnya dry eyes, yang dapat terjadi karena penurunan produksi air mata (seperti pada Sjogren syndrome) maupun peningkatan evaporasi lapisan tear film (misalnya karena lagoftalmos dan penggunaan kontak lens) dan defisiensi vitamin A.

Kedua hal ini akhirnya akan menyebabkan gangguan pada tear film yang dibentuk oleh air mata. Kemudian, merusak permukaan mata secara langsung atau secara tidak langsung lewat reaksi inflamasi dengan gambaran klinis mata merah.[1,32]

Faktor Risiko

Faktor risiko mata merah dapat berhubungan dengan keadaan tertentu, seperti higienitas mata yang tidak dijaga, penggunaan lensa kontak dalam jangka waktu yang lama, riwayat alergi misalnya dengan pajanan debu, bulu hewan, serbuk bunga.[49]

Selain itu, riwayat bekerja di pabrik atau pekerja bangunan maupun las yang tidak menggunakan pelindung mata juga menjadi faktor risiko trauma mata sehingga terjadi mata merah. Pasien dengan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan systemic lupus erythematosus (SLE) juga berisiko mengalami uveitis dan skleritis. Infeksi sistem sinus secara anatomis berdekatan dengan jaringan periorbita dan berisiko menjadi selulitis orbita.[49,66]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Referensi

1. Abdulkar, Namrata. Panophthalmitis: A Ready Reckoner for Postgraduates. eOptha. 2021
15. Cao, Jennifer. Scleritis. Eye Wiki. American Academy of Ophthalmology. 2021. https://eyewiki.aao.org/Scleritis
32. Fu, Lanxing. Patel, Bhupendra C. Logophtalmos. National Library of Medicine. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560661/
44. Muchatuta, Monalisa. Iritis and Uveitis. Medscape. 2019.https://emedicine.medscape.com/article/798323-overview#a1
49. Phelps, Paul O. Ectropion. Eye Wiki. American Academy of Ophthalmology. 2022. https://eyewiki.aao.org/Ectropion
66. Yu, Julia. Syed, Zeba A. Rapuano, Christopher J. Infectious Scleritis: Pathophysiology, Diagnosis, and Management. National Library of Medicine. 2021. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34224444/
76. Roy FH. The red eye. Ann Ophthalmol (Skokie). 2006 Spring;38(1):35-8. doi: 10.1385/ao:38:1:35. PMID: 17200582.
77. Mimura T, Yamagami S, Usui T, Funatsu H, Noma H, Honda N, Fukuoka S, Hotta H, Amano S. Location and extent of subconjunctival hemorrhage. Ophthalmologica. 2010;224(2):90-5. doi: 10.1159/000235798. Epub 2009 Aug 28. PMID: 19713719.
91. Visscher KL, Hutnik CML, Thomas M. Evidence-based treatment of acute infective conjunctivitis. Can Fam Physician. 2009 Nov;55(11):1071–5.

Patofisiologi Mata Merah
Epidemiologi Mata Merah

Artikel Terkait

  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
    Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
  • Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak
    Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak
  • Pemeriksaan Klinis Konjungtivitis Viral vs Bakterial
    Pemeriksaan Klinis Konjungtivitis Viral vs Bakterial

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 08:41
Obat apa yang tepat untuk tatalaksana konjungtivitis pada ibu hamil?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Obat tetes mata untuk konjungtivitis pd ibu hamil apa ya?
Anonymous
Dibalas 12 Maret 2025, 08:36
Mata belekan pada bayi usia 35 hari apakah konjungtivitis neonatal dan bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Px usia 32 hr , dtg dgn kedua mata ada kotoran sktr 5 hr ni. Yg mau sy tnya kan apakah masih tmasuk konjungtivitis neonatal? Dan apakah boleh d...
Anonymous
Dibalas 12 November 2024, 13:31
Injeksi silier dan mata buram muncul tiba-tiba
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin konsul pasien laki-laki usia 40 tahun, dengan keluhan mata kanan buram dan nyeri seperti kelilipan, tidak gatal, sejak semalam sebelum ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.