Patofisiologi Miopia
Patofisiologi miopia (myopia) atau rabun jauh dapat dijelaskan akibat dari perpanjangan bola mata dan pengurangan panjang fokal dari lensa mata. Kondisi ini menghasilkan bola mata yang berbentuk lonjong atau sering disebut sebagai telur.[1]
Miopia Aksial
Miopia bisa mulai terdeteksi pada anak usia 6 tahun, yang dapat terjadi akibat perpanjangan berlebih aksial bola mata. Perpanjangan tersebut akan terus meningkat hingga usia 14 tahun, kemudian secara bertahap akan berkurang dan stabil pada usia di awal 20 tahun.[1]
Miopia aksial yang disebabkan oleh peningkatan panjang aksial ini adalah jenis yang paling umum diamati dalam praktek klinis. Peningkatan panjang aksial 1 mm berkorelasi dengan pergeseran miopia sebesar 3D.[3]
Miopia Meridional atau Miopia Astigmatisma
Miopia meridional atau miopia astigmatisma, adalah suatu kondisi di mana miopia memiliki dua fokus di sepanjang dua garis sumbu. Kelengkungan kornea berkontribusi terhadap miopia meridional, dan bukan akibat panjang aksis bola mata. Selain itu, kristalin lensa juga akan mengalami perubahan seiring berjalannya usia yang akhirnya berkontribusi pada gangguan refraksi.[3]