Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Miopia annisa-meidina 2023-06-19T12:02:14+07:00 2023-06-19T12:02:14+07:00
Miopia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Miopia

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Prognosis miopia (myopia) atau rabun jauh bergantung pada komplikasi akibat miopia yang tidak terkoreksi, seperti miopia makulopati dan optik neuropati. Selain itu, kasus miopia berat dapat menimbulkan gangguan penglihatan lanjut hingga kebutaan.[4,5]

Komplikasi

Miopia dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, atau bedah laser. Tanpa koreksi, miopia dapat dihubungkan dengan beberapa komplikasi, seperti amblyopia dan myopic macular degeneration. Miopia juga meningkatkan risiko katarak, glaukoma dan ablasio retina.[4,6,10]

Katarak

Mekanisme katarak pada miopia terjadi akibat mata terpapar stres oksidatif dengan kadar tinggi, yang mengakibatkan likuifaksi cairan vitreus lebih cepat. Selain itu, terjadi percepatan penurunan kadar glutation, sehingga terbentuk katarak pada lensa mata.[10]

Glaukoma

Suatu penelitian menurut Doshi et al, ukuran aksial pada pasien miopia yang lebih panjang menyebabkan kemiringan cakram optik, sehingga dapat merusak akson pada lamina kribosa. Kondisi ini dapat menyebabkan glaukoma.[10]

Ablasio Retina

Hasil meta analisis mengungkapkan peningkatan risiko ablasio retina pada semua kelompok miopia dengan risiko yang semakin tinggi pada pasien dengan miopia yang lebih berat.[10]

Myopic Macular Degeneration (MMD)

MMD adalah salah satu komplikasi paling serius, terutama miopia berat/tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan lebih lanjut. Beberapa karakteristik pasien MMD adalah fuchs spot, choroidal neovascularization (CNV), atau chorioretinal atrophy. Lesi retina yang umum ditemukan pada miopia adalah ablasio retina, yang paling mengancam penglihatan.[10]

Amblyopia

Pasien dengan anisometropia memiliki risiko lebih tinggi mengalami amblyopia, pada mata dengan gangguan refraksi paling tinggi. Kondisi ini disebut anisometropic amblyopia, di mana mata pasien tidak dapat mencapai visus 6/6 atau 30/30 meskipun sudah diberikan koreksi (mata malas).[3,11]

Konsekuensi ambliopia adalah ketajaman visus, pengenalan pola, serta kepekaan terhadap pergerakan dan kontras yang buruk. Ambliopia juga dapat menyebabkan penurunan penglihatan permanen.[11]

Prognosis

Miopia merupakan salah satu gangguan refraksi yang umum ditemukan, dengan tata laksana yang sudah tersedia untuk memberikan penglihatan yang lebih baik. Meskipun begitu, pasien dengan kasus miopia tinggi harus menjalani pemeriksaan mata bagian posterior, untuk mencegah terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan.

Miopia juga harus dikoreksi dengan baik dan sesuai agar tidak mengganggu kualitas hidup dari penderitanya.[3]

Referensi

1. Singh H, Singh H, et al. Myopia, its prevalence, current therapeutic strategy and recent developments: A Review. Indian J Ophthalmol. 2022 Aug;70(8):2788-2799. doi: 10.4103/ijo.IJO_2415_21. PMID: 35918918; PMCID: PMC9672758.
3. Subudhi P, Agarwal P. Myopia.Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK580529/
4. Flitcroft DI, He M, et al. IMI - Defining and Classifying Myopia: A Proposed Set of Standards for Clinical and Epidemiologic Studies. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2019 Feb 28;60(3):M20-M30. doi: 10.1167/iovs.18-25957. PMID: 30817826; PMCID: PMC6735818.
5. Didit T. Gangguan penglihatan Indonesia. Mediakom Kementerian Kesehatan RI. 2020.
6. García-Montero M, Felipe-Márquez G, et al. Pseudomyopia: A Review. Vision. 2022; 6(1):17. https://doi.org/10.3390/vision6010017
10. Haarman AEG, Enthoven CA, et al. The Complications of Myopia: A Review and Meta-Analysis. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2020 Apr 9;61(4):49. doi: 10.1167/iovs.61.4.49. PMID: 32347918; PMCID: PMC7401976.
11. Ruan Y, Zhang Y, Ying X. Clinical Study on the Differential Diagnosis of High Myopia Astigmatism and Subclinical Keratoconus in Adolescents by Pentacam Anterior Segment Analyzer. Contrast Media Mol Imaging. 2022 May 16;2022:6370791. doi: 10.1155/2022/6370791. PMID: 35655722; PMCID: PMC9126675

Penatalaksanaan Miopia
Edukasi dan Promosi Kesehatan Mi...

Artikel Terkait

  • Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
    Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
  • Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
    Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
  • Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
    Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
  • Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
    Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
  • Manfaat dan Risiko Phakic IOL
    Manfaat dan Risiko Phakic IOL

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 06 Februari 2025, 00:10
Pitfall pada Koreksi Refraksi Anak dan Dewasa
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
3 Balasan
Alo Dokter. Saya dokter iship puskesmas dan di puskesmas saya terdapat trial lens untuk koreksi refraksi. Saya ingin bertanya:1. Apakah langkah koreksi...
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 07:55
Kontrol mata pada ibu hamil dengan myopia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, kapan sebaiknya ibu hamil dengan high myopia melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan jenis persalinan?Terima kasih
dr.Putu Rico Aditya Pangestu
Dibalas 25 Juli 2024, 08:37
Fakoemulsifikasi untuk penderita hipermetropia OS +5
Oleh: dr.Putu Rico Aditya Pangestu
2 Balasan
Izin diskusi dok, apakah fakoemulsifikasi pada penderita hipermetropia usia muda (24 tahun) pada salah satu mata saja merupakan solusi?Dimana pemeriksaannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.