Edukasi dan Promosi Kesehatan Adenoma Pituitari
Edukasi dan promosi kesehatan terkait adenoma pituitari penting untuk mengarahkan pasien mencari bantuan dokter yang tepat, serta pemeriksaan yang diperlukan guna menunjang diagnosis. Selain itu, upaya pencegahan penyakit dititikberatkan pada pencegahan tanda dan gejala adenoma pituitari memberat dan memicu komplikasi.[1,5]
Edukasi Pasien
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien dengan adenoma pituitari mencakup definisi, penatalaksanaan, komplikasi penyakit, komplikasi pengobatan, dan prognosis. Secara umum, pasien perlu dijelaskan bahwa adenoma pituitari merupakan kondisi yang jinak, tetapi dapat menimbulkan gejala akibat desakan massa tumor atau karena sekresi sejumlah hormon yang berlebih.[1,3]
Sehingga apabila pasien menunjukkan gejala peningkatan tekanan intrakranial maupun peningkatan hormon. Pasien sebaiknya dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan CT scan kepala dan/atau MRI otak, dan pemeriksaan laboratorium yang berkaitan.[1,5]
Dokter perlu mengetahui serta menyampaikan tanda bahaya (red flags) adenoma pituitari, agar pasien mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Red flags adenoma pituitari adalah sebagai berikut:
- Riwayat tumor otak pada keluarga
- Usia pasien >50 tahun
- Gejala defisit neurologis dan sakit kepala yang progresif dengan onset mendadak
- Keluhan gangguan penglihatan seperti gangguan lapang pandang , diplopia, strabismus, hingga kebutaan
- Nyeri yang berat pada area mata atau trigeminal neuralgia[1,3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Sampai saat ini, belum ada metode yang efektif untuk pencegahan penyakit adenoma pituitari. Namun, dipercaya patofisiologi penyakit ini disebabkan mutasi genetik. Oleh karena itu, jika memiliki keluarga dengan riwayat sindrom Multiple Endocrine Neoplasia Type 1 (MEN1), Multiple Endocrine Neoplasia Type 4 (MEN4), Gen Carney Complex (CNC), familial isolated pituitary adenomas (FIPA), dan sindrom McCune-Albright, dan/atau memiliki gejala yang mengarah ke adenoma pituitari disarankan untuk melakukan kontrol teratur ke dokter untuk deteksi dini dan pencegahan.[1,2]