Etiologi Adenoma Pituitari
Etiologi adenoma pituitari atau adenoma hipofisis belum diketahui dengan pasti, tetapi sejumlah studi menunjukkan keterkaitan mutasi genetik. Faktor risiko adenoma pituitari diduga adanya riwayat keluarga, jenis kelamin wanita, dan usia lebih tua.[1,5]
Etiologi
Kebanyakan tumor pituitari merupakan adenoma pituitari yang bersifat jinak. Terdapat studi yang menunjukkan keterlibatan abnormalitas onkogen sebagai etiologi adenoma pituitari, di antaranya mutasi genetik, delesi, dan rearrangement gen p53 serta abnormalitas G-protein.
Adapun mutasi pada gen yang dilaporkan berperan dalam perkembangan adenoma pituitari yaitu gen multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN1), gen multiple endocrine neoplasia type 4 (MEN4), gen carney complex (CNC), gen familial isolated pituitary adenomas (FIPA), dan gen guanine nucleotide binding alpha stimulating (GNAS1).[1,5]
Faktor Risiko
Faktor risiko adenoma pituitari belum diketahui secara pasti. Beberapa hal yang diduga merupakan faktor risiko adenoma pituitari adalah riwayat keluarga, jenis kelamin, dan usia pasien.[1,5]
Riwayat keluarga
Riwayat keluarga dengan sindrom MEN1, MEN4, CNC, FIPA, dan McCune-Albright dapat menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengalami adenoma pituitari.[1,5]
Jenis Kelamin
Secara umum, wanita usia subur lebih sering didiagnosis dengan adenoma pituitari dibandingkan pria. Penyebab kondisi ini tidak jelas, tetapi mungkin terkait dengan presentasi klinis pasien tersebut. Amenorrhea yang merupakan gejala yang relatif umum pada wanita dengan makroadenoma, menimbulkan kecurigaan adanya lesi pituitari.[1,5]
Usia Pasien
Walaupun adenoma pituitari dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi insidensi dapat meningkat dengan pertambahan usia. Umumnya meningkat di antara dekade ke-3 dan ke-6 kehidupan.[5,12]