Epidemiologi Adenoma Pituitari
Epidemiologi adenoma pituitari atau adenoma hipofisis secara global mencapai 10‒15% dari seluruh tumor intrakranial. Meski demikian, sulit untuk memperkirakan prevalensi adenoma pituitari secara akurat pada populasi umum. Hal ini karena sebagian besar kasus mikroadenoma, dan ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan radiologi atau saat otopsi.[1,4]
Global
Studi terbaru dari Islandia menunjukkan prevalensi 115,57 per 100.000 populasi. Di mana 43% adalah adenoma nonfungsional, 40% mensekresi prolaktin, 11% mensekresi growth hormone (GH), dan 6% mensekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH). Kasus adenoma pituitari familial mewakili 5% dari semua tumor pituitari.[1,12]
Sebuah tinjauan artikel oleh Molitch et al menunjukkan prevalensi adenoma pituitari berkisar dari 1 per 865 orang hingga 1 per 2.688 orang. Sekitar 50% kasus yang dilaporkan adalah mikroadenoma. Prolaktinoma meliputi 32‒66% dari adenoma pituitari, dan adenoma pituitari non fungsional 15‒45%. Dalam satu meta analisis dari 32 seri otopsi, frekuensi adenoma pituitari adalah 10,5%.[3,4]
Frekuensi adenoma pituitari yang menghasilkan GH dan thyroid stimulating hormone (TSH) relatif rendah. Satu studi melaporkan bahwa hanya 45% dari adenoma pituitari yang menghasilkan GH saja, sementara 55% lainnya menghasilkan dua atau tiga jenis hormon pituitari (42% menghasilkan GH dan prolaktin, 7% menghasilkan GH dan TSH, serta 6% menghasilkan GH, TSH, dan prolaktin). Sementara itu, dari studi radiologi seperti MRI otak mengungkapkan 10‒ 38% merupakan incidentaloma pituitari.[2,5]
Indonesia
Belum ada data pasti untuk prevalensi adenoma pituitari di Indonesia. Namun, data Komite Penanggulangan Kanker Nasional menyebutkan insidensi tahunan tumor pituitari fungsional diperkirakan 1–2 kasus per 100.000 orang.[13]
Mortalitas
Adenoma pituitari non fungsional umumnya jarang menyebabkan kematian, dan memiliki prognosis yang sangat baik jika ditangani dengan terapi medis serta pembedahan yang tepat. Studi di Inggris pada tahun 1963‒2011 melaporkan bahwa rasio mortalitas standar dari adenoma pituitari non fungsional sekitar 3,6 (2,9‒ 4,5).[1,14]
Adenoma pituitari fungsional, seperti penyakit Cushing dan akromegali, dikaitkan dengan komorbiditas dan komplikasi. Terdapat peningkatan mortalitas pada pasien dengan penyakit Cushing yang lambat diterapi.[1,5]