Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Kanker Endometrium general_alomedika 2023-09-18T14:48:13+07:00 2023-09-18T14:48:13+07:00
Kanker Endometrium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kanker Endometrium

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Secara global, kanker endometrium merupakan jenis kanker terbanyak ke-6 di seluruh dunia. Kanker endometrium merupakan salah satu jenis kanker genital yang paling sering terjadi pada wanita terutama di negara berkembang.[6,7]

Berdasarkan Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2020, jumlah kasus baru per tahun 2020 dari kanker endometrium adalah sebanyak 417.367 kasus di seluruh dunia, dan di Indonesia sebanyak 7.773 kasus pada tahun yang sama.[7]

Global

Secara global, kanker endometrium merupakan salah satu jenis kanker genital yang paling sering terjadi pada wanita, terutama di negara berkembang. Tipe yang paling sering ditemukan adalah adenokarsinoma pada endometrium.[1,7]

Berdasarkan GLOBOCAN tahun 2020, jumlah kasus baru per tahun 2020 dari kanker endometrium adalah sebanyak 417.367 kasus, dan jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker endometrium adalah sebanyak 97.370 kasus di seluruh dunia.[7]

Di Eropa, kanker endometrium juga merupakan jenis kanker ginekologi yang paling sering terjadi. Prevalensi pada 5 tahun terakhir mencapai 34,7% atau setara dengan 445.805 kasus. Insidensi akan terus meningkat seiring dengan pertambahan usia dan peningkatan populasi wanita dengan obesitas.[7,8,9]

Sementara itu, berdasarkan data yang diambil dari Surveillance, Epidemiology, and End Results (SEER) tahun 2011-2015, prevalensi dari kanker endometrium di Amerika Serikat adalah sebanyak 25.7 dari 100.000 wanita setiap tahunnya. Hampir sebagian besar kasus kanker endometrium dialami oleh wanita yang berusia 55 – 64 tahun (rerata usia 62 tahun).[8]

Pada tahun 2023, SEER mengestimasi insidens dari kanker endometrium akan mencapai 66.200 kasus, dengan estimasi kematian sebanyak 13.030 kasus di Amerika Serikat.[8]

Indonesia

Data mengenai jumlah kasus kanker endometrium di Indonesia masih sangat sulit ditemukan. Namun, berdasarkan GLOBOCAN oleh WHO pada tahun 2020, didapatkan data insidensi dari kanker endometrium sebanyak 7.773 kasus, dengan angka kematian sebanyak 2.626 kasus. Prevalensi dalam 5 tahun terakhir sebanyak 22.087 atau setara dengan 16.26 kasus per 100.000 populasi.[10]

Mortalitas

Berdasarkan GLOBOCAN tahun 2020, kematian yang disebabkan oleh kanker endometrium adalah sebanyak 97.370 kasus di seluruh dunia. Di Indonesia, angka kematian akibat kanker endometrium sebanyak 2.626 kasus di tahun 2020.

Sebanyak 75% kasus wanita pasca menopause yang terdiagnosis kanker endometrium pada stadium awal memiliki prognosis yang baik (kemungkinan keberhasilan terapi tinggi).[7,10,11]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sheeny Oktaviany

Referensi

1. Medscape. Endometrial Carcinoma. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/254083-overview#a1
6. Koskas M, Amant F, Mirza MR, Creutzberg CL. Cancer of the corpus uteri: 2021 update. Int J Gynecol Obstet. 2021; 155(1): 45-60. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9297903/
7. World Health Organization. Global Cancer Observatory: Corpus Uteri. 2020. https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/cancers/24-Corpus-uteri-fact-sheet.pdf
8. National Cancer Institute: Surveillance, Epidemiology, and End Results Program. 2023. https://seer.cancer.gov/statfacts/html/corp.html
9. Concin N, Guiu XM, Vergote I, et al. ESGO/ESTRO/ESP guidelines for the management of patients with endometrial carcinoma. Int J Gynecol Cancer. 2020; 0:12-39.https://ijgc.bmj.com/content/31/1/12.long
10. World Health Organization. Global Cancer Observatory: Indonesia. 2020. https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf
11. Braun MM, Overbeek-wager EA, Grumbo RJ. Diagnosis and management of endometrial cancer. Am Fam Physician. 2016; 93(6): 468-474. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2016/0315/p468.html

Etiologi Kanker Endometrium
Diagnosis Kanker Endometrium

Artikel Terkait

  • Red Flag Perdarahan Pascamenopause
    Red Flag Perdarahan Pascamenopause
  • Antibodi Monoklonal untuk Kanker Endometrium
    Antibodi Monoklonal untuk Kanker Endometrium
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 3 menit yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.