Prognosis Kanker Kolorektal
Prognosis kanker kolorektal bergantung pada klinis dan stadium kanker kolorektal pada saat diagnosis. Stadium ini ditentukan oleh penetrasi dinding usus (T), jumlah nodus limfatik lokal yang terlibat (N), dan adanya metastasis di luar usus besar (M).[1,6,14]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul akibat kanker kolorektal adalah obstruksi, perdarahan saluran cerna bagian bawah, dan perforasi kolon. Perforasi kolon juga merupakan komplikasi dari divertikulitis. Komplikasi juga dapat muncul setelah tindakan operasi, seperti infeksi dan risiko kebocoran anastomosis. Komplikasi lainnya meliputi perdarahan, tromboemboli, dan komplikasi pasca radiasi.
Pada pasien dengan usia semakin lanjut atau stadium kanker yang semakin tinggi, risiko terjadinya komplikasi akan semakin besar.[1]
Prognosis
Prognosis dipengaruhi oleh klinis pasien dan stadium kanker saat terdiagnosis. Gambaran histopatologi juga dilaporkan dapat menjadi prediktor prognosis. Peritoneal carcinomatosis dan mikrometastasis nodal merupakan faktor prognostik buruk yang dapat dideteksi pada hasil pemeriksaan histopatologi.[1,8]
Hal lain yang menjadi faktor prognosis buruk adalah adanya deposit ekstramural, invasi pada limfovaskular, invasi perineural, grade histologi yang buruk, serta ditemukannya mutasi genetik pada pemeriksaan molekuler.[1,8]
Kesintasan keseluruhan dalam 5 tahun berdasarkan stadium kanker saat terdiagnosis dilaporkan sebesar 74% pada kanker stadium I, 66% pada stadium IIA, 58% untuk stadium IIB, 37% untuk stadium IIC, 73% untuk stadium IIIA, 46% untuk stadium IIIB, 28% untuk stadium IIIC, dan 5% untuk stadium IV.[1]
Reseksi komplit dengan margin sirkumferensial negatif dilaporkan akan meningkatkan kesintasan pasien.[1]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini