Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Pankreas
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien karsinoma pankreas berupa penjelasan mengenai penyakit, gejala, pemeriksaan yang akan dilakukan, pilihan terapi, dan prognosis. Sementara, skrining karsinoma pankreas perlu dilakukan pada populasi risiko tinggi untuk mendapatkan kasus stadium awal, agar menurunkan morbiditas dan mortalitas.[19,20]
Edukasi Pasien
Penderita karsinoma pankreas harus diedukasi untuk mengubah gaya hidup, seperti berhenti merokok dan konsumsi alkohol. Pasien lebih dianjurkan untuk mengonsumsi sayur dan buah, berolahraga teratur, dan mengurangi berat badan.[19,20]
Skrining dan Deteksi Dini
International Cancer of Pancreas Screening Consortium merekomendasikan skrining pada individu yang terkait dengan familial cancer syndromes, yaitu:
- Hereditary breast and ovarian cancer syndrome
- Peutz-Jeghers syndrome
- Pankreatitis herediter
- Familial atypical multiple mole melanoma syndrome
Hereditary non-polyposis colorectal cancer[20,21]
Kapan Skrining Harus Dilakukan
Belum ada kesepakatan kapan skrining harus dilakukan, akan tetapi sebagian ahli menyarankan pada usia 50 tahun. Jika ditemukan kista yang tidak mencurigakan, pengawasan harus dilakukan setiap 6-12 bulan. Jika ditemukan lesi pada yang tidak memenuhi kriteria reseksi segera, dan striktur duktus pankreas, maka pencitraan ulang dilakukan setelah tiga bulan.[20,21]
Metode Skrining
Skrining yang dimaksud mencakup pemeriksaan endoscopic ultrasonography (EUS) dan/atau magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP). Penggunaan biomarker dalam deteksi dini karsinoma pankreas masih dalam penelitian.[20,21]
Kadar CA19-9 merupakan satu-satunya penanda tumor yang disetujui FDA yang rutin digunakan dalam manajemen karsinoma pankreas. Nilai prediksi positif yang rendah membuat CA19-9 tidak bisa digunakan pada pasien yang tidak memiliki gejala dan hanya sesuai untuk memantau respons pengobatan serta sebagai penanda rekurensi.[21]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini