Prognosis Kanker Pankreas
Prognosis karsinoma pankreas ditentukan berdasarkan stadium dan resektabilitas tumor. Komplikasi karsinoma pankreas dapat disebabkan oleh tekanan pada organ di sekitar pankreas, berkurangnya produksi substansi-substansi yang diproduksi oleh pankreas normal, metabolisme kanker, atau metastasis.[18,19]
Komplikasi
Komplikasi karsinoma pankreas dibedakan antara komplikasi akibat penyakit dan komplikasi akibat tindakan pembedahan.
Komplikasi Karsinoma Pankreas
Karsinoma pankreas dapat menyebabkan komplikasi berupa insufisiensi pankreas, obstruksi duktus biliaris, obstruksi lambung atau usus kecil, diabetes melitus, kakeksia, deep vein thrombosis (DVT), dan nyeri.[19]
Komplikasi akibat Tindakan Pembedahan
Komplikasi pasca bedah juga dapat terjadi, seperti perlambatan waktu pengosongan lambung (5‒45%) dan kebocoran pankreas (0‒13%). Perlambatan pengosongan lambung ditandai dengan kegagalan perkembangan diet setelah tujuh hari, penggunaan nasogastric tube (NGT) dekompresi yang lebih lama, atau muntah setelah pencabutan kembali membutuhkan pemasangan.
Kebocoran pankreas mengandung cairan yang kaya amilase terjadi pada 1-2 minggu pertama. Pasien mengeluh nyeri perut dan demam (suhu >38,5℃). Pemberian antibiotik dan drainase perkutan dapat dilakukan pada pasien ini. Selanjutnya, diabetes dan insufisiensi pankreas membutuhkan penatalaksanaan seumur hidup pada pasien yang menjalani pankreatektomi total.[5]
Prognosis
Prognosis karsinoma pankreas tergantung pada staging dan resektabilitas tumor. Pasien yang menjalani reseksi bedah pada adenokarsinoma memiliki angka harapan hidup rata-rata 12‒20 bulan. Pasien dengan stadium lanjut secara lokal memiliki median 6‒10 bulan. Selanjutnya, tingkat diferensiasi tumor dan terjadinya metastasis juga mempengaruhi prognosis.[5,18]
Kelangsungan hidup 5 tahun setelah reseksi pankreas (14,6%), menjadi lebih baik pada well-differentiated tumor [30‒40%], dan belum memiliki metastasis ke kelenjar getah bening.[5,18]
Rekurensi lokal dapat terjadi pada pasien yang hanya mendapatkan tindakan pembedahan (85%), sedangkan dari yang disertasi radioterapi dan kemoterapi, terdapat 50‒70% menderita rekurensi lokal serta metastasis terutama ke hati. Peningkatan kadar CA19-9 dapat menjadi penanda terjadinya rekurensi.[3,5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini