Edukasi dan Promosi Kesehatan Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi terkait erat dengan infeksi virus human herpesvirus-8 (HHV-8) dan kondisi imunosupresif. Pencegahan dari sarkoma Kaposi terpusat dalam pencegahan infeksi virus dan perbaikan sistem imun.
Edukasi Pasien
Pasien sarkoma Kaposi perlu dijelaskan mengenai faktor risiko penyakit tersebut dan kebutuhan untuk evaluasi melalui skrining penyakit mendasari, yaitu human immunodeficiency virus (HIV). Pasien juga perlu diedukasi bahwa serangkaian tes diperlukan untuk mendeteksi penyakit lain yang diakibatkan oleh infeksi HHV-8, seperti Castleman disease dan sindrom inflamasi sitokin lain.
Penggunaan obat antiretroviral untuk supresi replikasi virus dan mempertahankan status imunitas diperlukan terutama pada pasien yang telah terinfeksi HIV untuk mengurangi risiko sarkoma Kaposi dan mencegah timbulnya bentuk agresif dari sarkoma Kaposi.[2,4,6]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Saat ini belum ada vaksinasi untuk infeksi HHV-8. Pencegahan utama dari sarkoma Kaposi adalah dengan menghindari paparan dari HIV dan HHV-8. Abstinensia seksual, monogami, penggunaan kondom dan menghindari penggunaan obat-obatan intravena merupakan metode terbaik dalam pencegahan. Transmisi dari HHV-8 diduga melalui saliva dan pencegahan transmisi virus melalui media ini harus dihindari untuk menekan penyebaran.[2,4,6]
Sarkoma Kaposi tidak memiliki fase praneoplastik sehingga tidak ada pemeriksaan skrining yang dapat dikerjakan. Pemeriksaan kavitas oral mungkin dapat dilakukan terutama pada sarkoma Kaposi terkait HIV. Deteksi dini dari sarkoma Kaposi dapat memberikan luaran yang lebih baik dibandingkan bila ditemukan pada fase lanjut.[4]