Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Flat Foot annisa-meidina 2024-06-13T14:34:03+07:00 2024-06-13T14:34:03+07:00
Flat Foot
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Flat Foot

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Flat foot atau pes planus, atau dalam bahasa awam disebut kaki rata, adalah kondisi deformitas yang ditandai dengan tidak ada atau penurunan dari arkus longitudinal medial kaki, yang menyebabkan kontak antara lengkungan  telapak kaki dengan lantai. Faktor yang meningkatkan risiko flat foot adalah kelebihan berat badan, inflamasi sendi, serta berbagai kelainan ligamen kongenital yang terkait dengan sindrom Down dan sindrom Marfan.[1]

Penyebab dari flat foot dapat dibagi menjadi etiologi kongenital dan didapat. Flat foot kongenital terjadi pada anak-anak, yang mana pada usia 10 tahun mayoritas menghilang sendiri sebagai akibat dari perkembangan arkus longitudinal medial dan merupakan variasi anatomi normal yang tidak memerlukan terapi. Sementara itu, flat foot didapat terjadi pada dewasa, yang disebabkan oleh disfungsi pada tendon posterior tibia.[1,2]

Examination,Of,A,Child,By,An,Orthopedist.,Cropped,Shot,Of

Pasien flat foot didapat bisa mengeluhkan nyeri pada area medial kaki, kelelahan setelah aktivitas, dan kesulitan berjalan. Pemeriksaan fisik mencakup inspeksi untuk melihat apakah lengkung longitudinal medial menurun saat berdiri, serta uji toe raise untuk menilai fleksibilitas kaki. Palpasi dilakukan untuk mendeteksi nyeri sepanjang tendon posterior tibia.

Rontgen kaki akan sangat bermanfaat untuk menilai berbagai sudut kelengkungan kaki. Rontgen juga bisa menilai adanya trauma, deformitas, ataupun artritis yang mungkin menjadi penyebab flat foot. MRI atau CT scan dapat dilakukan jika dicurigai adanya patologi tarsal coalition atau kelainan jaringan lunak, meskipun tidak secara rutin diperlukan.[1-4]

Penatalaksanaan flat foot dibagi menjadi pendekatan non-bedah dan intervensi bedah. Beberapa tindakan non-bedah yang dapat dilakukan adalah penggunaan ortosis, modifikasi aktivitas, dan penggunaan obat pereda nyeri. Pada anak dengan flat foot, penggunaan ortosis tidak direkomendasikan karena bukti terkait manfaatnya masih belum jelas. Intervensi bedah dilakukan apabila nyeri dan keluhan tetap persisten setelah melakukan pendekatan non-bedah.[1-3]

Referensi

1. Berlet GC. Pes Planus (Flat foot) Practice Essentials, Anatomy, Pathophysiology. Medscape Reference. Medscape; 2023.
2. Raj MA, Tafti D, Kiel J. Pes Planus - StatPearls - NCBI Bookshelf. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430802/
3. Arain A, Harrington MC, Rosenbaum AJ. Adult-Acquired Flat foot - StatPearls - NCBI Bookshelf. StatPearls Publishing. 2023.
4. Rungprai C, Maneeprasopchoke P. A Clinical Approach to Diagnose Flat foot Deformity. J Foot Ankle Surg (Asia Pacific). 2021;8(2):48–54.

Patofisiologi Flat Foot

Artikel Terkait

  • Ortosis Tidak Bermanfaat untuk Anak dengan Flat Feet
    Ortosis Tidak Bermanfaat untuk Anak dengan Flat Feet
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 23 September 2022, 15:50
Indikasi penggunaan orthopedic shoes - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dok, saat ini sepatu ortopedi sudah bisa dibeli secara bebas. Apakah berbahaya bila pasien menggunakan sepatu ortopedi untuk anak tanpa anjuran dari...
dr.Meity Asyari Rahmadhani, Sp.N
Dibalas 06 April 2021, 17:02
Anak usia 3 tahun dengan flat foot namun tumbuh kembang baik dan dapat berlari
Oleh: dr.Meity Asyari Rahmadhani, Sp.N
4 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Anak saya laki-laki usia 3 tahun, BB 17 kg, TB 97 cm pada kedua telapak kakinya saya perhatikan datar. Tumbuh kembang baik, dapat...
Anonymous
Dibalas 17 Desember 2019, 18:15
Flat Foot dengan faktor risiko DM dan obesitas
Oleh: Anonymous
10 Balasan
Selamat siang TS. Ada yang punya bahas diskusi untuk flat foot dgn faktor risiko Dm dan obesitas?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.