Epidemiologi Flat Foot
Data epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 20-37% populasi umum memiliki flat foot atau pes planus dalam berbagai derajat. Kondisi ini paling banyak ditemukan pada anak, tetapi flat foot pada anak umumnya akan menghilang seiring usia.[2]
Global
Secara global, diperkirakan sekitar 20-37% populasi memiliki flat foot dalam berbagai derajat. Berdasarkan Navicular Drop Test di India, tampak perempuan (14,4%) lebih banyak mengalami flat foot dibandingkan laki-laki (12,8%), namun perbedaan ini tidak bermakna secara statistik.
Sebagian besar kasus flat foot terjadi pada masa kanak, yakni diperkirakan 95% kasus merupakan flat foot fleksibel. Penelitian pada 823 anak dengan berat badan normal usia 11-15 tahun di Ethiopia menemukan angka kejadian flat foot sebesar 17,5%. Berat badan berlebih, obesitas, dan tingkat aktivitas fisik yang rendah merupakan faktor yang ditemukan berkaitan dengan flat foot.[2,9,10]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional mengenai flat foot di Indonesia. Beberapa penelitian lokal melaporkan hasil yang beragam, dengan angka kejadian berkisar antara 40-53% pada anak, dan sekitar 20% pada dewasa.[11-14]
Mortalitas
Flat foot tidak menyebabkan mortalitas, tetapi kondisi ini bisa menyebabkan hendaya bermakna akibat gangguan berjalan yang ditimbulkannya. Jika flat foot terjadi akibat artritis degeneratif dan inflamasi, seperti artropati Charcot, keluhan yang dirasakan umumnya akan memburuk seiring waktu.[2]