Etiologi Amebiasis
Etiologi amebiasis, dikenal juga sebagai amubiasis, amoebiasis, atau disentri ameba,adalah parasit protozoa Entamoeba histolytica. Oleh karena penularan penyakit melalui oral-anal, faktor risiko amebiasis yang utama adalah kondisi sanitasi dan higienitas yang buruk.[2,3,8]
Etiologi
Amuba adalah protozoa yang memiliki kaki-kaki semu dan tidak memiliki flagel. Di antara amuba spesies Entamoeba, hanya E. histolytica yang bersifat patogen. Namun, secara morfologi, spesies E. histolytica sulit dibedakan dengan spesies Entamoeba lainnya.[2,3,8]
Gambar 1. Kiri: Kista E. histolytica (sumber: Yasser, Wikimedia commons, 2008). Kanan: Trofozoit E. histolytica (sumber: S Walkowski, Wikimedia commons, 2012).
Daur Hidup
Fase diagnostik pada daur hidup E. histolytica adalah kista dan trofozoit. Keduanya dapat ditemukan di dalam feses. Kista lebih sering ditemukan dalam feses yang padat, sementara trofozoit ditemukan saat kondisi diare.[9]
Kista terlindungi oleh dinding sehingga dapat bertahan sampai hitungan minggu di lingkungan luar. Dinding ini juga tidak hancur oleh asam lambung. Sebaliknya, trofozoit cepat hancur di luar tubuh dan tidak tahan dengan asam lambung.[9]
Gambar 2. Daur Hidup E. histolytica (sumber: CDC, Wikimedia commons. 2020)
Transmisi
Makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang mengandung kista dapat menjadi sumber penularan. Kista yang telah matang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan. Di dalam usus halus, kista akan mengalami eksistasi dan mengeluarkan trofozoit. Trofozoit ini akan bermigrasi ke usus besar. Setelah sampai di usus besar, trofozoit akan bermultiplikasi melalui pembelahan biner dan menghasilkan kista.[9]
Trofozoit dapat berdiam di dalam intestinal menjadi infeksi asimtomatik atau menginvasi mukosa intestinal dan menimbulkan gejala. Trofozoit juga dapat masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi organ ekstraintestinal.[7,9]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko amebiasis adalah tinggal atau berpergian ke daerah endemis, kondisi sanitasi yang buruk, kontak oral-anal secara langsung melalui perilaku seksual, dan kontak dengan barang-barang yang dimiliki oleh orang yang terinfeksi. [1,2,8,10]
Faktor yang dapat memperparah penyakit atau meningkatkan risiko amebiasis kolitis fulminan adalah usia <5 tahun, lansia >65 tahun, kondisi hamil, malnutrisi, penyakit komorbid kronik seperti diabetes mellitus, penggunaan kortikosteroid seperti prednison atau dexamethasone, serta penderita imunokompromais seperti pasien kemoterapi atau HIV).[1-3,8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini