Panduan e-Prescription Askariasis
Panduan e-Prescription untuk askariasis ini dapat digunakan oleh dokter umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Askariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Kasus ini sering ditemukan pada anak yang tinggal di daerah endemik seperti Indonesia.[2,10]
Tanda dan Gejala
Manifestasi klinis yang umum ditemukan pada pasien askariasis adalah:
- Penurunan nafsu makan
- Perut tampak membuncit
- Rasa lemas
- Kulit pucat
- Penurunan berat badan
- Mual dan muntah[3,9]
Pada kasus yang lebih serius, cacing dewasa dapat bermigrasi ke organ-organ lain. Pneumonia Askaris dapat terjadi karena cacing masuk ke paru-paru dan menimbulkan gejala Löeffler syndrome, yakni:
- Batuk spasmodik
- Wheezing
- Napas pendek
- Status asmatikus[12]
Askariasis hepatobilier dan pankreatik dapat dikenali dengan keluhan kolik yang terus menerus. Selain itu, obstruksi usus oleh cacing dewasa dapat bermanifestasi sebagai akut abdomen.[2,12]
Peringatan
Dokter perlu merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan bila terdapat tanda-tanda malabsorbsi, perdarahan saluran pencernaan, atau obstruksi usus halus. Kasus yang dicurigai ada migrasi cacing ke traktus biliaris (ada gejala kolik bilier atau jaundice) atau migrasi cacing ke paru juga sebaiknya dirujuk.
Pengobatan untuk kasus-kasus tersebut di atas dapat membutuhkan pendekatan yang berbeda. Misalnya, pasien dengan obstruksi usus halus umumnya tidak disarankan mendapatkan pirantel pamoat karena cacing yang lumpuh di usus bisa memperburuk kondisi. Pasien dengan migrasi cacing ke paru juga dapat mengalami pneumonitis parah akibat larva yang mati.[4,7,8,12]
Medikamentosa
Untuk terapi askariasis, dokter dapat memilih salah satu dari opsi obat oral berikut:
Albendazol (lini pertama) dengan dosis tunggal 400 mg untuk pasien dewasa dan anak usia >2 tahun. Dosis dikurangi menjadi 200 mg untuk anak usia 12–24 bulan
Mebendazol (lini kedua) dengan dosis tunggal 500 mg atau dengan dosis 100 mg 2 kali sehari selama 3 hari, untuk pasien dewasa dan anak usia >2 tahun
Pirantel pamoat dengan dosis tunggal 10–11 mg/kgBB, maksimal 1 gram[3,9]
Terapi pada Kehamilan
Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa albendazol, mebendazol, dan pirantel pamoat tidak boleh diberikan untuk ibu hamil trimester pertama (kategori FDA: C) tetapi dapat diberikan pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga. Dosis yang diberikan sama seperti dosis di atas.
Menurut referensi internasional, pirantel pamoat dengan dosis tunggal 11 mg/kgBB (maksimal 1 gram) adalah pilihan pada ibu hamil trimester kedua atau ketiga.[3,9]
Direvisi oleh dr. Gabriela