Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Askariasis general_alomedika 2024-01-24T09:16:56+07:00 2024-01-24T09:16:56+07:00
Askariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Patofisiologi Askariasis

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Patofisiologi askariasis dimulai dari masuknya telur Ascaris lumbricoides ke saluran cerna manusia. Telur yang telah terfertilisasi akan menjadi bentuk infektif setelah 18 hari atau beberapa minggu jika didukung oleh lingkungan yang mendukung seperti kelembapan yang tinggi, suhu yang hangat, dan tanah ditempat teduh. Pada tanah, telur dapat bertahan hidup hingga 10 tahun.[2,4,5]

Jika telur infektif tidak sengaja tertelan oleh manusia, akan masuk ke saluran pencernaan, lalu telur menetas menjadi larva di duodenum. Kemudian, larva akan dilepaskan ke sirkulasi darah melalui mukosa usus. Dalam 1 minggu, larva dapat mencapai paru-paru melalui vena porta. Di paru-paru, larva menyebabkan kerusakan alveolar dan membesar di alveolus. Larva yang sangat banyak dapat menyebabkan pneumonia dan eosinofilia.[6]

Larva yang berada pada paru-paru akan merangsang refleks batuk, lalu ditelan kembali dan masuk ke saluran cerna. Pada lumen usus halus, larva akan bertumbuh menjadi cacing dewasa dalam 20 hari. Jika terdapat cacing jantan dan betina, akan terjadi kopulasi, dan cacing betina dapat bertelur sebanyak 200.000 telur per hari. Telur akan keluar melalui feses dan jatuh ke tanah. Selanjutnya jika telur tertelan oleh manusia, siklus yang sama akan terulang lagi.[6]

Ascaris lumbricoides dapat menimbulkan masalah kesehatan pada manusia melalui beberapa cara, yaitu dengan menimbulkan kerusakan jaringan secara langsung, adanya respons imun host terhadap tempat infeksi, obstruksi orifisium atau lumen traktus gastrointestinal, dan sekuele nutrisi yang disebabkan oleh adanya infeksi.[2,4]

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Centers of Disease Control and Prevention. Ascariasis. U.S. Department of Health & Human Services. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/index.html
3. Shoff WT. Pediatric Ascariasis Medscape. 2018 https://emedicine.medscape.com/article/996482-treatment#d6
4. Das AK. Hepatic and Biliary Ascariasis. Journal of Global Infectious Diseases. 2014.
5. Bokhari AM. Ascariasis. Medscape 2021 https://emedicine.medscape.com/article/212510-overview#a4
6. de Lima Corvino DF, Horrall S. Ascariasis. StatPearls. 2021 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430796/

Pendahuluan Askariasis
Etiologi Askariasis

Artikel Terkait

  • Penanganan Ascariasis pada Kehamilan
    Penanganan Ascariasis pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...
dr.Rivia Pricillia Pantow
Dibalas 01 Juni 2023, 18:02
Apakah obat cacing bisa diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun?
Oleh: dr.Rivia Pricillia Pantow
2 Balasan
Alo dokter. Ijin berdiskusi yah saya mendapatkan pasien bayi 6 bln, untuk keluhannya keluar cacing kremi pada waktu bab, dan ada yang keluar lewat anus....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.