Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Gonorrhea karyanti 2024-09-18T14:35:03+07:00 2024-09-18T14:35:03+07:00
Gonorrhea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Pendahuluan Gonorrhea

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Gonorrhea atau gonore merupakan suatu penyakit menular seksual akibat infeksi bakteri diplococcus, gram negatif, obligat manusia, yaitu Neisseria gonorrhoeae. Selain menular melalui hubungan seksual, gonorrhea juga dapat ditularkan saat persalinan.[1,2]

Pada wanita, gejala gonorrhea meliputi rasa nyeri dan peningkatan frekuensi berkemih, nyeri panggul, keputihan, dan perdarahan abnormal di luar siklus menstruasi. Meskipun banyak wanita yang terinfeksi, lebih dari 50% kasus tidak menunjukkan gejala. Berbeda dengan pria, dimana lebih dari 90% kasus akan menunjukkan gejala gonorrhea urogenital. Manifestasi klinis paling umum dari penyakit gonorrhea pada pria adalah keluarnya nanah dari penis dan nyeri berkemih. Konfirmasi diagnosis gonorrhea memerlukan pewarnaan Gram, kultur bakteri, atau tes amplifikasi asam nukleat.[1]

Gonorea. Sumber: PHIL CDC. Gonorea. Sumber: PHIL CDC.

Karena belum ada vaksin gonokokal yang tersedia, pencegahan bergantung pada promosi perilaku seksual yang aman dan mengurangi stigma terkait penyakit menular seksual. Stigma dapat menghambat diagnosis dan penatalaksanaan tepat waktu, yang akan meningkatkan penularan penyakit di masyarakat.

Tata laksana gonorrhea non komplikata yang direkomendasikan saat ini adalah dosis tunggal ceftriaxone 500 mg secara intramuskular. Jika kemungkinan koinfeksi dengan klamidia belum dapat disingkirkan, maka dapat diberikan doxycycline per oral dua kali 100 mg sehari selama 7 hari. Tata laksana perlu diberikan dengan pengawasan yang baik untuk mencegah peningkatan kejadian resistensi antibiotik. Selain itu, penatalaksanaan pada partner pasien juga diperlukan untuk mencegah penularan berulang.

Ibu hamil yang mengalami gonorrhea sebaiknya dirawat inap. Pasien hamil dengan gonorrhea telah dilaporkan memiliki risiko komplikasi kehamilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kontrol. Pengawasan dan pengobatan di rumah sakit diperlukan.[3,4]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Abi Noya

Direvisi oleh: dr. Qanita Andari

Referensi

1. Springer C, Salen P. Gonorrhea. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558903/
2. Qureshi S. Gonorrhea: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/218059-overview#a1
3. Unemo M et al. Gonorrhoea. Nat Rev Dis Primer. 2019 Nov 21;5(1):1–23.
4. St. Cyr S et al. Update to CDC’s Treatment Guidelines for Gonococcal Infection. Morb Mortal Wkly Rep. 2020 Dec 18;69(50):1911–6.

Patofisiologi Gonorrhea

Artikel Terkait

  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
    Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
  • Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Januari 2025, 17:42
Injeksi ceftriaxone pada gonore apakah perlu skin test
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Izin bertanya dok,apakah perlu skin test terlebih dahulu pada injeksi ceftriaxone im pada pasien urethritis gonore?
Anonymous
Dibalas 05 Oktober 2024, 12:11
Rekomendasi guideline untuk terapi pengobatan oral pasien rectal gonorrhea
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo Selamat Pagi Dokter-dokter rekan sejawat, mohon ijin sharing untuk Guideline terapi pengobatan Rectal Gonorea itu apakah sama dengan Gonorea pada...
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 21:56
Update WHO 2023 : Terapi gonorrhea
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Salam sejawat sekalian.Perihal update WHO 2023 perihal terapi gonore menjadi Cefixime 800mg apakah sudah relevan untuk digunakan di Indonesia? Mengingat jika...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.