Pendahuluan Kaki Gajah
Kaki gajah, atau dikenal juga sebagai filariasis limfatik atau elephantiasis, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Filariasis limfatik terjadi dengan perantaraan nyamuk. Filariasis limfatik merusak sistem limfatik dan menyebabkan limfedema, terutama di kaki.[1,2]
Diagnosis filariasis limfatik didukung dengan adanya riwayat tinggal di daerah endemi, manifestasi klinis yang muncul, dan identifikasi mikrofilaria pada pemeriksaan laboratorium. Manifestasi klinis filariasis limfatik yang utama yaitu limfadenitis, limfangitis, dan adenolimfangitis yang kemudian dapat berkembang menjadi limfedema hingga elephantiasis.
Diagnosis banding filariasis limfatik yang perlu dipertimbangan antara lain podoconiosis, limfoma, sindrom Milroy, spermatokel, dan tumor testis. Diagnosis filariasis limfatik terutama ditegakkan dengan terdeteksinya mikrofilaria dalam darah tepi.[1,3]
Penatalaksanaan filariasis limfatik yang utama adalah pemberian antelmintik dan manajemen morbiditas penyakit. Diethylcarbamazine (DEC) oral merupakan terapi pilihan untuk monoinfeksi filariasis limfatik karena bersifat mikrofilarisida serta dapat membunuh cacing dewasa. DEC juga dapat diberikan pada pasien asimtomatik dengan mikrofilaremia positif.[3,4]
Filariasis limfatik jarang menjadi fatal, tapi adanya deformitas dan disabilitas tubuh dapat berdampak pada munculnya stigma sosial, gangguan mental, serta penurunan produktivitas. Pemberian obat massal (mass drug administrations) untuk populasi di daerah endemi dilakukan sebagai program global untuk mendorong eradikasi penyakit ini.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta