Epidemiologi Kolera
Menurut data epidemiologi global, kolera lebih sering ditemukan di negara berkembang. Insiden penyakit ini di negara industrial telah menurun karena adanya sistem sanitasi pengolahan air yang baik. Angka kejadian kolera yang pasti juga sulit diketahui karena mayoritas insidennya terjadi di area terpencil di negara berkembang yang tidak memiliki sistem diagnosis dan pelaporan yang adekuat.
Global
Berdasarkan data WHO, terdapat 1,2 juta kasus kolera pada tahun 2017 dengan angka fatalitas sebesar 5.654 di seluruh dunia. Sekitar 84% kasus kolera global dan 41% kematian akibat kolera di seluruh dunia dilaporkan terjadi di Yemen.
Jumlah kasus dalam laporan WHO ini masih belum menyeluruh karena masih banyak negara yang belum melaporkan kejadian dan mortalitas kolera. Hal ini diduga terjadi karena kurangnya sistem surveilans dan adanya penutupan kasus kolera oleh negara tertentu untuk mencegah penurunan turisme dan industri ekspornya.[5]
Indonesia
Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera yang pernah dilaporkan di Indonesia tercatat terjadi pada bulan April hingga Agustus 2008 di Kabupaten Paniai dan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Kejadian ini menelan korban 105 jiwa. Setelah itu, tidak didapatkan laporan terbaru mengenai jumlah kasus kolera di Indonesia hingga saat ini.[6]
Mortalitas
Sebelum adanya regimen penggantian cairan dan elektrolit yang baik, mortalitas kolera mencapai >50%. Namun, mortalitas tersebut dapat ditekan hingga menjadi <1% bila ada pemberian terapi yang cepat dan adekuat.[1]