Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Mononukleosis EBV general_alomedika 2023-05-03T14:53:43+07:00 2023-05-03T14:53:43+07:00
Mononukleosis EBV
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Mononukleosis EBV

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Epidemiologi mononukleosis berhubungan erat dengan epidemiologi infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Menurut estimasi, lebih dari 90% individu dewasa di seluruh dunia memiliki hasil seropositif EBV. Mononukleosis infeksius umum terjadi pada remaja dan orang dewasa muda, di mana 77% kasus infeksi EBV simtomatik terjadi pada usia 18–22 tahun. Pada anak-anak, penyakit ini umumnya asimtomatik.[1,2,13,14]

Global

Mononukleosis infeksius merupakan faringitis viral yang umum terjadi pada pasien segala usia, terutama pada dewasa muda. Sekitar 95% dari populasi dewasa dunia dikatakan pernah terinfeksi oleh EBV. Di Amerika Serikat, anak dan remaja usia 6–19 tahun memiliki prevalensi infeksi EBV sebesar 66,5%. Di Inggris, prevalensi infeksi EBV pada anak usia 11–24 tahun adalah 74,6%.[1,13]

Setiap tahun, sekitar 30–50% orang yang terinfeksi EBV mengalami mononukleosis. Insidensi mononukleosis tertinggi adalah pada usia 15–24 tahun. Pada usia dewasa muda, sekitar 50% infeksi EBV primer berkembang menjadi mononukleosis infeksius.

Hal ini berbeda dengan usia yang lebih tua, di mana hanya sekitar 2% individu dengan keluhan faringitis mengalami mononukleosis infeksius. Insidensi per tahun dari mononukleosis infeksius pada individu usia <10 tahun atau >30 tahun adalah <1 kasus per 1.000 orang.[2,3,13]

Insidensi mononukleosis infeksius dikatakan lebih tinggi pada musim dingin di mana vitamin D tubuh berada pada level terendah. Hal ini menimbulkan hipotesis bahwa level vitamin D yang rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya mononukleosis infeksius. Di Amerika Serikat, infeksi ini dilaporkan terjadi 30 kali lebih sering pada ras kulit putih daripada ras kulit hitam.[2,15]

Indonesia

Saat ini belum ada data epidemiologi mononukleosis infeksius dan EBV yang adekuat di Indonesia.

Mortalitas

Mortalitas pada mononukleosis infeksius yang tidak disertai komplikasi cenderung rendah. Umumnya, kasus mononukleosis yang dapat menyebabkan mortalitas berhubungan dengan komplikasi ruptur limpa, obstruksi jalan napas, atau nekrosis hati.[2,3]

Referensi

1. Hoover K, Higginbotham K. Epstein Barr Virus. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559285/
2. Mohseni M, Boniface MP, Graham C. Mononucleosis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470387/
3. Burke AC. Epstein-Barr Virus (EBV) Infectious Mononucleosis (Mono). Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/222040-overview
13. Womack JP, Jimenez M. Common questions about infectious mononucleosis. American Family Physician. 2015;91(6):372-6.
14. Fourcade G, Germi R, Guerber F, et al. Evolution of EBV seroprevalence and primary infection age in a French hospital and a city laboratory network, 2000–2016. PLoS One. 2017;12(4):e0175574.
15. Visser E, Milne D, Collacott I, et al. The epidemiology of infectious mononucleosis in Northern Scotland: a decreasing incidence and winter peak. BMC Infectious Diseases. 2014;14(1):1-8.

Etiologi Mononukleosis EBV
Diagnosis Mononukleosis EBV

Artikel Terkait

  • Red Flag Limfadenopati Servikal
    Red Flag Limfadenopati Servikal
  • Kaitan Virus Epstein-Barr dengan Multiple Sclerosis
    Kaitan Virus Epstein-Barr dengan Multiple Sclerosis
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.