Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Mononukleosis EBV general_alomedika 2023-05-03T14:54:01+07:00 2023-05-03T14:54:01+07:00
Mononukleosis EBV
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Mononukleosis EBV

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Prognosis mononukleosis virus Epstein-Barr (EBV) umumnya baik. Mayoritas pasien dapat sembuh tanpa sekuele dan dapat mengembangkan imunitas seumur hidup untuk mengontrol EBV yang dorman dalam tubuh. Namun, sebagian kecil pasien dapat mengalami keganasan akibat EBV. Selain itu, ada kemungkinan komplikasi penyakit seperti ruptur limpa dan obstruksi saluran pernapasan.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus mononukleosis adalah perdarahan limpa dan ruptur limpa. Ruptur limpa terjadi pada 0,1–0,5% pasien, di mana risikonya meningkat pada 3 minggu pertama periode infeksi. Selain itu, komplikasi lain adalah obstruksi jalan napas akibat pembengkakkan tonsil dan kelenjar limfa. Obstruksi jalan napas pada kasus ini sebenarnya jarang tetapi umumnya terjadi pada anak-anak.

Tata laksana obstruksi jalan napas dapat berupa pemberian kortikosteroid, trakeostomi, atau intubasi. Komplikasi lain seperti anemia hemolitik, trombositopenia, anemia aplastik juga dilaporkan terjadi pada 25–50% kasus. Komplikasi neurologis seperti sindrom Guillain-barre, meningitis, paralisis fasial terjadi pada 1–5% kasus.[2,13,19]

Prognosis

Mononukleosis merupakan penyakit yang bersifat self-limiting, sehingga prognosis pasien umumnya cukup baik. Mayoritas pasien akan sembuh tanpa sekuele dan akan memiliki imunitas seumur hidup untuk menekan virus yang dorman dalam tubuh.

Fase akut penyakit ini akan membaik sekitar minggu kedua infeksi tetapi beberapa gejala mungkin masih dirasakan hingga beberapa bulan. Sekitar 20% pasien mengeluh kelelahan yang menetap pada bulan kedua dan sekitar 13% pasien mengalaminya hingga bulan keenam.[1,2,7,20]

 

Referensi

1. Hoover K, Higginbotham K. Epstein Barr Virus. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559285/
2. Mohseni M, Boniface MP, Graham C. Mononucleosis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470387/
7. Jenson HB. Epstein-Barr virus. Pediatrics in Review-Elk Grove. 2011;32(9):375.
13. Womack JP, Jimenez M. Common questions about infectious mononucleosis. American Family Physician. 2015;91(6):372-6.
19. Saldaña NG, Colín VA, Ruiz GP, Olguín HJ. Clinical and laboratory characteristics of infectious mononucleosis by Epstein-Barr virus in Mexican children. BMC Research Notes. 2012;5(1):1-5.
20. Cohen JI. Vaccine development for Epstein-Barr virus. Human Herpesviruses. 2018:477-93.

Penatalaksanaan Mononukleosis EBV
Edukasi dan Promosi Kesehatan Mo...

Artikel Terkait

  • Red Flag Limfadenopati Servikal
    Red Flag Limfadenopati Servikal
  • Kaitan Virus Epstein-Barr dengan Multiple Sclerosis
    Kaitan Virus Epstein-Barr dengan Multiple Sclerosis
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 15 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - EKG Abnormal, Pasien Stabil: Algoritma Tepat untuk Diagnosis dan Tata Laksana - Selasa, 06 Januari 2026 Jam: 10.00 - 11.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Selamat tahun baru 2026! Yuk, jangan sampai tidak mengikuti webinar terbaru ALOMEDIKA di awal tahun 2026 ini - EKG Abnormal, Pasien Stabil:...
dr. Muh Bayu Setiono
Dibalas 22 jam yang lalu
Mengembalikan warna kulit akibat makula hipopigmentasi pada wajah
Oleh: dr. Muh Bayu Setiono
2 Balasan
Alo dokter izin tanya, pasien alami hipopigmentasi pada wajahnya. Sebelumnya pasien menggunakan minoxidil untuk menumbuhkan janggutnya, setelah 2 bulan...
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 22 Desember 2025, 15:13
Luka Tak Sembuh Lebih dari 1 Bulan: Bisakah Menggunakan Povidone Iodine?
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter.Apa Dokter sering menemukan pasien dengan luka yang tidak kunjung membaik setelah melewati terapi yang intensif? Bisa jadi itu tanda luka kronis,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.