Etiologi Mononukleosis EBV
Etiologi mononukleosis atau “kissing disease” umumnya adalah virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini adalah suatu herpesvirus dengan DNA untai ganda yang tertutup oleh protein. EBV menginfeksi sel limfosit B yang dapat berdiferensiasi menjadi sel B memori kemudian menyebar ke sistem tubuh atau menjadi laten.
Terdapat dua tipe EBV, yaitu EBV-1 dan EBV-2. Tipe EBV-1 lebih umum tersebar di seluruh dunia daripada tipe EBV-2 yang umumnya berada di Afrika. Transmisi EBV terjadi melalui kontak langsung cairan tubuh penderita, terutama saliva. Selain itu, EBV dikatakan dapat menyebar melalui penggunaan alat makan bersama, transplantasi organ, maupun transfusi darah. Namun, rute transmisi yang lain ini masih dipelajari.
Selain karena EBV, mononukleosis juga dapat disebabkan oleh patogen lain, seperti cytomegalovirus, adenovirus, virus hepatitis A, HIV, toxoplasma, dan rubella. Namun, mononukleosis EBV merupakan jenis yang paling umum dilaporkan.[1,2,7]
Faktor Risiko
Faktor risiko mononukleosis adalah kontak erat dengan individu yang telah terinfeksi EBV. Risiko untuk terjangkit mononukleosis meningkat melalui aktivitas seperti berbagi minuman, makanan, atau sikat gigi, serta melakukan hubungan seksual.
Risiko untuk mengembangkan penyakit mononukleosis setelah infeksi primer EBV berhubungan dengan usia. Infeksi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun umumnya bersifat asimtomatik atau bergejala ringan, sedangkan infeksi pada remaja dan orang dewasa muda cenderung menunjukkan gejala yang lebih jelas. Infeksi EBV pada usia yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala yang lebih berat.
Faktor yang berkaitan dengan infeksi EBV pada usia anak-anak adalah faktor geografi, status sosioekonomi, lingkungan yang padat, tingkat pendidikan ibu, tempat penitipan anak, dan lingkungan sekolah.
Risiko infeksi EBV meningkat pada anak-anak kelompok sosioekonomi rendah, yang umumnya tinggal di lingkungan yang padat. Hal ini dikarenakan risiko kontak erat dan pertukaran barang-barang seperti mainan, botol, atau alat makan yang terpapar sekresi oral meningkat.[3,8-12]