Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Mononukleosis EBV general_alomedika 2023-05-03T14:53:55+07:00 2023-05-03T14:53:55+07:00
Mononukleosis EBV
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Mononukleosis EBV

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Penatalaksanaan mononukleosis virus Epstein-Barr (EBV) umumnya hanya bersifat suportif untuk menangani gejala yang ada. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antivirus bekerja efektif untuk menghambat replikasi EBV, tetapi hingga saat ini belum ada obat yang disetujui sebagai terapi definitif infeksi EBV.[2,17]

Terapi Suportif

Pemberian obat-obat antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi dapat menangani gejala mononukleosis. Paracetamol lebih dianjurkan daripada aspirin karena aspirin memiliki risiko perdarahan limpa.

Pemberian kortikosteroid rutin tidak dianjurkan karena ada kekhawatiran tentang efek imunosupresinya dan bukti efikasinya masih terbatas. Namun, kortikosteroid dapat diberikan pada kasus obstruksi jalan napas, trombositopenia, dan anemia. Istirahat total, hidrasi adekuat, dan diet bergizi juga dianjurkan.[2,4,7,8]

Medikamentosa

Saat ini belum ada antivirus yang definitif untuk pengobatan mononukleosis. Beberapa studi in vitro menunjukkan bahwa antivirus dapat menghambat replikasi EBV. Akan tetapi, hingga saat ini studi in vivo pada manusia masih terbatas dan belum terdapat obat antivirus yang disetujui oleh FDA untuk pengobatan infeksi EBV.

Acyclovir dan ganciclovir merupakan antivirus yang diteliti, di mana penggunaan obat ini dilaporkan dapat menurunkan jumlah EBV di orofaring selama mononukleosis infeksius. Namun, kedua obat ini tidak menunjukkan manfaat klinis yang signifikan.[17,18]

 

Referensi

2. Mohseni M, Boniface MP, Graham C. Mononucleosis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470387/
4. Dunmire SK, Verghese PS, Balfour Jr HH. Primary Epstein-Barr virus infection. Journal of Clinical Virology. 2018;102:84-92.
7. Jenson HB. Epstein-Barr virus. Pediatrics in Review-Elk Grove. 2011;32(9):375.
8. Odumade OA, Hogquist KA, Balfour HH. Progress and problems in understanding and managing primary Epstein-Barr virus infections. Clinical Microbiology Reviews. 2011;24(1):193-209.
17. Andrei G, Trompet E, Snoeck R. Novel therapeutics for Epstein–Barr virus. Molecules. 2019;24(5):997.
18. Pagano JS, Whitehurst CB, Andrei G. Antiviral drugs for EBV. Cancers. 2018 Jun;10(6):197.

Diagnosis Mononukleosis EBV
Prognosis Mononukleosis EBV

Artikel Terkait

  • Red Flag Limfadenopati Servikal
    Red Flag Limfadenopati Servikal
  • Kaitan Virus Epstein-Barr dengan Multiple Sclerosis
    Kaitan Virus Epstein-Barr dengan Multiple Sclerosis
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.