Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Necrotizing Fasciitis annisa-meidina 2023-11-15T15:11:22+07:00 2023-11-15T15:11:22+07:00
Necrotizing Fasciitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Necrotizing Fasciitis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Diagnosis necrotizing fasciitis mungkin sulit ditegakkan secara klinis karena lesi awal pada area yang terkena umumnya tidak tampak sepadan dengan parahnya nyeri yang dirasakan dan cepatnya nekrosis terjadi. Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan skor LRINEC atau Laboratory Risk Indicator for Necrotizing Fasciitis dapat dilakukan untuk membantu diagnosis. Pencitraan radiologi seperti MRI juga dapat bermanfaat.

Anamnesis

Keluhan utama yang umumnya membawa pasien datang ke unit gawat darurat adalah nyeri hebat. Nyeri hebat ini mungkin tidak disertai gambaran klinis yang sepadan pada lokasi nyeri. Seiring dengan perjalanan waktu, rasa nyeri dapat berubah menjadi kebas atau mati rasa pada lokasi infeksi. Pasien juga dapat mengeluhkan lesi kemerahan disertai lenting.[1-3,5,8]

Riwayat penyakit dan trauma sebelumnya penting digali. Perkiraan lokasi masuknya patogen dapat diketahui dari anamnesis mengenai riwayat cedera atau luka pada kulit. Riwayat cedera atau luka mungkin terjadi saat berada di lingkungan tertentu, misalnya lingkungan kotor maupun di dalam air tawar atau air laut.[1-3,5,8]

Penyakit komorbid, termasuk diabetes mellitus, kelainan fungsi jantung, ginjal, maupun hati perlu ditanyakan. Selain itu, penyakit pada sistem imun, baik berupa penyakit yang imunosupresif maupun penyakit autoimun, perlu ditanyakan.[1-3,5,8]

Pemeriksaan Fisik

Gambaran pemeriksaan fisik pada lokasi nyeri mungkin tidak sepadan dengan skala nyeri yang dialami. Pasien dapat datang saat lesi masih dalam tahap awal, misalnya berbentuk seperti gigitan serangga, luka lecet, luka tusuk kecil, maupun vesikel.[1-3,5,8]

Pada luka yang lebih parah, dokter dapat menemukan bula (berisi cairan bening, darah, atau cairan keunguan), eritema, emfisema subkutan, dan krepitus, yang disertai dengan gangguan sensorik pada lokasi infeksi. Karena infeksi dapat menyebar dengan cepat, kecurigaan terhadap necrotizing fasciitis dapat didasarkan pada keluhan nyeri hebat oleh pasien.[1-3,5,8]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding necrotizing fasciitis adalah selulitis, gas gangrene, dan toxic shock syndrome. Pada kasus necrotizing fasciitis di area penis, skrotum, maupun perineum (Fournier gangrene), diagnosis banding dapat berupa orchitis, epididimitis, torsio testis.

Selulitis

Selulitis merupakan infeksi bakteri pada kulit yang menyebabkan inflamasi pada dermis dan jaringan subkutan. Selulitis dapat dibedakan dari necrotizing fasciitis berdasarkan intensitas nyeri dan pemeriksaan laboratorium.[2,3,13]

Gas Gangrene

Gas gangrene merupakan infeksi letal pada jaringan lunak dalam yang disebabkan oleh Clostridium spp. Gas gangrene dapat dibedakan dari necrotizing fasciitis berdasarkan identifikasi patogen penyebab.[2,3,14]

Toxic Shock Syndrome

Toxic shock syndrome merupakan penyakit akut yang memiliki karakteristik demam, hipotensi, lesi kulit, dan kerusakan organ akibat eksotoksin. Toxic shock syndrome bisa dibedakan dari necrotizing fasciitis dari pemeriksaan fisik pada lesi kulit.[2,3]

Epididimitis, Orchitis, dan Torsio Testis

Salah satu tipe necrotizing fasciitis yang dikenal sebagai Fournier gangrene diketahui terjadi di area penis, skrotum, dan perineum secara idiopatik. Diagnosis banding pada kasus ini dapat berupa epididimitis, orchitis, atau torsio testis.[2,3,15-17]

Epididimitis merupakan inflamasi pada epididimis, sedangkan orchitis adalah inflamasi pada testis. Torsio testis terjadi karena perputaran spontan funiculus spermaticus yang menyebabkan gangguan aliran darah ke testis. Berbagai penyakit ini dapat dibedakan dari necrotizing fasciitis berdasarkan pemeriksaan fisik dan pencitraan radiologi.[15-17]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mendiagnosis necrotizing fasciitis dapat berupa pemeriksaan laboratorium dan pencitraan radiologi.

Pemeriksaan Laboratorium

Setiap pasien dengan kecurigaan necrotizing fasciitis sebaiknya menjalani pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan darah lengkap dengan hitung jenis, pemeriksaan biokimia, analisis gas darah, urinalisis, kultur darah dan jaringan terinfeksi.[1-4,18]

Untuk membedakan necrotizing fasciitis (terutama pada fase awal) dari infeksi jaringan lunak lainnya, terdapat sistem skoring berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dengan nama Laboratory Risk Indicator for Necrotizing Fasciitis (LRINEC).[1-4,18]

Tabel 1. Laboratory Risk Indicator for Necrotizing Fasciitis (LRINEC)

Variabel Skor

C-reactive protein (mg/dL)

<15

≥15

0

4

Leukosit total (per mm3)

<15

15–25

>25

0

1

2

Hemoglobin (g/dL)

>13,5

11–13,5

<11

0

1

2

Natrium (mmol/L)

≥135

<135

0

2

Kreatinin (mg/dL)

≤1,6

>1,6

0

2

Gula darah (mg/dL)

≤180

>180

0

1

Skor Total Kemungkinan necrotizing fasciitis

≤5

6–7

≥8

Risiko rendah (<50%)

Risiko sedang (50% - 75%)

Risiko tinggi (≥75%)

Sumber: Sato EH, 2020.

Pencitraan

USG mungkin bermanfaat untuk menilai infeksi jaringan lunak. USG dapat mendeteksi pembentukan abses yang occult secara lebih baik daripada penilaian klinis saja. USG juga mungkin mendeteksi emfisema subkutan yang menyebar sepanjang deep fascial, pembengkakan, dan peningkatan echogenicity dari jaringan lemak dengan akumulasi cairan. Hal ini mungkin bermanfaat untuk keputusan debridement dini dan pemberian antibiotik parenteral.

CT scan dapat menunjukkan lokasi anatomis yang terpengaruhi oleh nekrosis dengan menampilkan penebalan fascia yang asimetris dan adanya gas dalam jaringan. Namun, temuan CT scan pada awal penyakit mungkin minimal. MRI lebih dianjurkan daripada CT scan untuk deteksi infeksi jaringan lunak. MRI memiliki sensitivitas yang baik untuk mendeteksi cairan dalam jaringan lunak. Selain itu, resolusi spasial dan kemampuan multiplanar MRI juga menjadi kelebihan tersendiri.

Foto rontgen polos tidak memiliki nilai dalam diagnosis necrotizing fasciitis. Ada studi yang menunjukkan bahwa pelaksanaan foto rontgen yang sebenarnya tidak membantu diagnosis justru menunda penatalaksanaan dan meningkatkan morbiditas.[1-3,5,19]

Biopsi

Biopsi dapat dilakukan untuk membantu penegakan diagnosis dan identifikasi patogen penyebab necrotizing fasciitis. Sampel dapat diambil dari bagian perifer luka maupun jaringan dalam pada luka sembari melakukan debridement. Sampel tidak diambil dari jaringan yang telah mengalami nekrosis maupun pusat granulasi karena patogen penyebab akan lebih sulit terdeteksi.[1-3,5,19]

Referensi

1. Sartelli M, Guirao X, Hardcastle TC,et al. 2018 WSES/SIS-E consensus conference: recommendations for the management of skin and soft-tissue infections. World Journal of Emergency Surgery. 2018 Dec;13:1-24.
2. Wallace HA, Perera TB. Necrotizing Fasciitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430756/
3. Schulz, SA. Necrotizing Fasciitis: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/2051157-overview#a1
4. Sato EH, Domes CM. Classifications in brief: laboratory risk indicator for necrotizing fasciitis score. Clinical Orthopaedics and Related Research. 2020 Sep;478(9):2180.
5. Tessier JM, Sanders J, Sartelli M, Ulrych J, De Simone B, Grabowski J, Buckman S, Duane TM. Necrotizing soft tissue infections: a focused review of pathophysiology, diagnosis, operative management, antimicrobial therapy, and pediatrics. Surgical infections. 2020 Mar 1;21(2):81-93.
8. Chen LL, Fasolka B, Treacy C. Necrotizing fasciitis: A comprehensive review. Nursing. 2020 Sep;50(9):34.
13. Brown BD, Hood Watson KL. Cellulitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549770/
14. Buboltz JB, Murphy-Lavoie HM. Gas Gangrene. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537030/
15. Rupp TJ, Leslie SW. Epididymitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430814/
16. Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553165/
17. Schick MA, Sternard BT. Testicular Torsion. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448199/
18. Tarricone A, De La Mata K, Gee A, Axman W, Buricea C, Mandato MG, Trepal M, Krishnan P. A systematic review and meta-analysis of the effectiveness of LRINEC score for predicting upper and lower extremity necrotizing fasciitis. The Journal of Foot and Ankle Surgery. 2022 Mar 1;61(2):384-9.
19. Leiblein M, Marzi I, Sander AL, Barker JH, Ebert F, Frank J. Necrotizing fasciitis: treatment concepts and clinical results. European Journal of Trauma and Emergency Surgery. 2018 Apr;44:279-90.

Epidemiologi Necrotizing Fasciitis
Penatalaksanaan Necrotizing Fasc...
Diskusi Terkait
dr.M Fauzan Maulana
Dibalas 22 Juli 2020, 13:11
Pasien laki-laki usia 40 tahun dengan keluhan terdapat luka pada leher hingga lengan kanan sejak 3 hari yang lalu
Oleh: dr.M Fauzan Maulana
1 Balasan
tn. J, 40 th datang dengan keluhan luka di leher hingga lengan kanan sejak 3 hari yll. awalnya pasien digigit semut timbul lentingan kecil berair dan terasa...
Anonymous
Dibalas 13 November 2019, 17:33
Penanganan necrotizing fascitis pada pasien DM tipe 2 dengan komorbid lainnya
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Apakah penananganan dirasa cukup?Dk/ - necrotizing fascitis a.r ekstremitas inferior sinistra- DM tipe 2 dengan komplikasi CKD- Psoriasis pustulosa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.