Etiologi Necrotizing Fasciitis
Berdasarkan etiologi, kasus necrotizing fasciitis dapat dibedakan menjadi tipe I yang disebabkan oleh polimikroba atau tipe II yang disebabkan oleh monomikroba. Mikroba yang paling sering menjadi penyebab necrotizing fasciitis adalah bakteri kokus gram positif. Faktor risiko necrotizing fasciitis meliputi gaya hidup dan penyakit komorbid.
Necrotizing Fasciitis Tipe I
Necrotizing fasciitis tipe I atau polimikroba merupakan tipe yang paling sering terjadi. Necrotizing fasciitis tipe I dikarakteristikkan dengan ditemukannya campuran populasi aerobik dan anaerobik.[2,3,5,6]
Bakteri anaerobik sebagai etiologi necrotizing fasciitis tipe I dapat berupa:
- Bacteroides spp.
- Clostridium spp.
- Peptostreptococcus spp.
Bakteri aerobik sebagai etiologi necrotizing fasciitis tipe I dapat berupa:
-
Enterobacteriaceae seperti Escherichia coli, Enterobacter spp., Klebsiella spp., Proteus spp.
- Streptococcus
Staphylococcus[2,3,5,6]
Necrotizing Fasciitis Tipe II
Necrotizing fasciitis tipe II (monomikroba) paling sering disebabkan oleh Streptococcus pyogenes (streptococcus grup A). Patogen lain dapat berupa Staphylococcus aureus, Aeromonas hydrophila yang terkait dengan luka di dalam air tawar, dan Vibrio vulnificus yang terkait dengan luka di dalam air laut. Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae sering menjadi penyebab necrotizing fasciitis tipe II di Asia Tenggara dengan resistansi terhadap berbagai jenis antibiotik.[2,3,5,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko necrotizing fasciitis antara lain:
- Adiksi nikotin dan/atau alkohol
-
Gagal jantung kronis, gagal ginjal kronis, sirosis hepatis
- Penyakit imunodefisiensi seperti HIV atau penyakit autoimun seperti systemic lupus erythematosus
- Penyakit vaskular perifer
- Riwayat cedera pada kulit
- Riwayat penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid
- Riwayat tindakan depigmentasi kosmetik
- Riwayat tindakan operatif[2,3,5-8]